Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Blibli Perkuat Upaya Pengelolaan Sampah

Kompas.com - 26/02/2024, 12:07 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengelolaan sampah masih menjadi tantangan krusial bagi masyarakat Indonesia.

Merujuk pada data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), timbunan sampah nasional pada tahun 2023 telah mencapai angka 17,4 juta ton. Sebanyak 33,5 persen dari total sampah tersebut belum terkelola dengan baik.

Data dari Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pun menunjukkan Indonesia sebagai negara penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah China, yang mayoritas berasal dari sektor rumah tangga sebesar 38 persen pada tahun 2023.

Baca juga: Produsen AMDK Dorong Ekonomi Sirkular untuk Atasi Masalah Sampah

Ilustrasi pengelolaan sampah.SHUTTERSTOCK/ROMAN KAIETZ Ilustrasi pengelolaan sampah.

Kondisi tersebut memicu krisis berkelanjutan jika tidak segera ditangani, seperti terjadinya kasus ledakan gas metana yang menumpuk di 38 lokasi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) pada November tahun lalu.

Pengelolaan sampah terpadu semakin mengemuka berkat peran para ecopreneurs yang mendorong masyarakat untuk peduli tentang pentingnya hilirisasi sampah dalam mendukung ekonomi sirkular.

Hilirisasi sampah merupakan pendekatan pentahelix, yang salah satunya tampak dalam skema pemberian insentif oleh para akademisi, pemerintah, industri swasta, komunitas, hingga media untuk mendorong perubahan perilaku menuju partisipasi aktif masyarakat terhadap 3R (reduce, reuse, recycle).

PT Global Digital Niaga Tbk atau Blibli telah secara bertahap menerapkan berbagai inisiatif pengurangan sampah kemasan sejak tahun 2020, salah satunya adalah program Take-Back yang memfasilitasi konversi 10 kemasan bekas menjadi 1 bibit pohon.

Baca juga: Tukar Sampah Dapat Uang Digital, Simak Caranya

Sejak program Take-Back diinisiasi, telah terkumpul sekitar 80.000 sampah kemasan dari pelanggan yang berhasil dikonversi menjadi 8.000 pohon dan telah ditanam di 3 lokasi di Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com