Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konser Taylor Swift 6 Hari di Singapura, Pemesanan Tiket Pesawat dan Hotel Meroket

Kompas.com - 01/03/2024, 14:06 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber Fortune

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi Pop asal Amerika Serikat, Taylor Swift akan menggelar konser bertajuk "The Eras Tour" pertamanya di Singapura pada Sabtu, 2 Maret 2024. Adapun Taylor akan menggelar 6 rangkaian konser di negara tersebut.

Dilansir Fortune, Jumat (1/3/2024), para analis di Amerika Serikat sudah membicarakan dampak besar yang terjadi pada perekonomian imbas dari konser Taylor Swift yaitu, ada tambahan belanja konsumen sebesar 5 miliar dollar AS.

Saat ini, giliran Singapura yang akan memetik hasil dari konser Taylor Swift atau biasa disebut dengan "Swiftonomics."

Baca juga: Mengintip Dampak Ekonomi Konser Taylor Swift

Taylor Swift saat menghadiri penghargaan Annual Golden Globe Awards ke-81 di The Beverly Hilton, California, Amerika Serikat, pada Minggu (7/1/2024).Dok. AFP/Michael Tran Taylor Swift saat menghadiri penghargaan Annual Golden Globe Awards ke-81 di The Beverly Hilton, California, Amerika Serikat, pada Minggu (7/1/2024).

Berdasarkan data dari platform perjalanan Trip.com, pemesanan penerbangan masuk Singapura naik sebesar 186 persen selama periode 1 sampai 9 Maret 2024, dan pemesanan hotel naik 462 persen pada periode yang sama.

Sementara itu, Bank HSBC menyebutkan, konser musik dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Singapura.

HSBC mencatat bahwa jasa yang berhubungan dengan pariwisata menyumbang sekitar 10 persen terhadap PDB negara tersebut.

Negara-negara tetangga curigai lobi-lobi Singapura kepada Taylor Swift

Singapura merupakan satu-satunya tempat perhentian The Eras Tour, yang berarti para penggemar di kawasan ini harus melakukan perjalanan ke negeri singa tersebut untuk menyaksikan penampilan Taylor Swift.

Baca juga: Taylor Swift Dinobatkan Jadi Pebisnis Terbaik 2023 Versi CNN

Negara-negara tetangga Singapura kini bertanya-tanya apakah hal tersebut merupakan hasil dari permainan cerdas pemerintahnya.

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin awal bulan ini menduga Singapura membayar penyelenggara konser hingga 3 juta dollar AS per pertunjukan, berdasarkan kesepakatan eksklusivitas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com