Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips "Branding" untuk UMKM agar Omzet Meningkat

Kompas.com - 04/03/2024, 05:13 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - "Branding" merupakan kunci pertumbuhan bisnis dalam skala apapun, mulai dari UMKM hingga perusahaan besar. Namun, ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan pebisnis, terutama UMKM, dalam melakukan branding.

Misalnya, tidak memperlakukan pelanggan eksisting dengan baik hingga terlalu jor-joran dalam promosi dan diskon hingga malah berefek negatif terhadap brand image.

Berikut beberapa tips branding untuk UMKM untuk tingkatkan omzet perusahaan pada 2024 menurut perusahaan e-commerce enabler AHA Commerce dalam keterangannya, Senin (4/3/2024).

Baca juga: TikTok Shop Buka Lagi, Kemenperin: Industri Kecil Harus Perkuat Branding

Ilustrasi UMKM kuliner.SHUTTERSTOCK/ODUA IMAGES Ilustrasi UMKM kuliner.

1. Menemukan celah target pasar spesifik

Niche adalah target pasar spesifik yang ingin dikejar. UMKM harus bisa menemukan niche di pasar, dalam artian bisa menemukan celah untuk bisa menarik perhatian masyarakat di luar dari produk populer.

Caranya, UMKM bisa mencari area di mana permintaan belum terpenuhi dan persaingan masih belum terlalu ketat. Hal ini bertentangan dengan pemikiran umum banyak orang yang cenderung mencari produk yang paling laku di pasar dan berbondong-bondong mengimpor produk tersebut, terjun ke pasar yang sudah ramai atau red ocean.

Pendekatan niche yang menghindari perang harga dengan menemukan segmen yang kurang dilayani, memberikan kesempatan untuk inovasi dan menawarkan nilai tambah yang unik.

Misalnya, produk sepatu kesehatan yang memiliki sol khusus untuk membantu mengatasi masalah sakit kaki atau punggung. Karena produk itu belum banyak pesaingnya, jadi bisa itu adalah produk blue ocean.

Baca juga: Rupa.AI Luncurkan Corporate Headshot, Mudahkan Transformasi Branding Perusahaan

Berbeda dengan pendekatan red ocean yang berfokus pada pasar yang sudah jenuh dengan persaingan ketat, mengejar niche memungkinkan UMKM untuk menawarkan produk atau layanan yang benar-benar dibutuhkan oleh segmen tertentu, seringkali akan mendatangkan margin keuntungan yang lebih baik.

2. Memiliki "unique selling point" agar bisa bersaing dengan kompetitor

Ilustrasi UMKM kuliner. SHUTTERSTOCK/ARIEF BUDI KUSUMA Ilustrasi UMKM kuliner.

Jika UMKM ingin dilirik oleh konsumen di tengah persaingan yang ketat, maka perlu menemukan unique selling point (USP), sesuatu yang unik dari produk atau layanan jasa yang menonjol dan memiliki value untuk konsumen dibandingkan dengan kompetitor lainnya.

Dengan adanya USP tersebut, konsumen memiliki alasan kenapa harus membeli produk atau jasa dibandingkan dengan membeli milik kompetitor.

3. Mengoptimalkan hal kecil yang bisa membuat pelanggan menjadi setia

Branding bukan cuma bicara membangun awareness ke calon pelanggan baru, tapi juga bagaimana bisa mempertahankan pelanggan yang ada. Ada beberapa cara untuk bisa meningkatkan engagement ke pelanggan eksisting agar betah.

Baca juga: Raih Omzet Rp 1,1 Miliar Per Tahun, Co-Founder Minang Kakao: Ditjenbun Bantu Branding dan Pemasaran

Pertama, dari segi kualitas layanan yang membuat pelanggan merasa nyaman dan aman dalam membeli produk di toko online. Misalnya, konsisten menjaga tingkat balas chat paling lama 30 menit.

Selain itu, bisa juga dalam memberikan garansi produk demi kepuasan pelanggan. Sehingga pelanggan bisa nyaman untuk kembali membeli produk bahkan merekomendasikan ke kerabatnya.

Kedua, pemberian diskon. Banyak yang menilai diskon besar bisa memberikan eksposur penjualan lebih tinggi.

Namun, dari sisi branding, diskon besar bisa merusak brand image karena berarti nilai barang yang dijual dianggap lebih rendah. Terkadang hal-hal seperti ini dianggap tidak dignifikan, padahal cukup berpengaruh terhadap persepsi brand itu sendiri.

Baca juga: Kembangkan Skema Communal Branding, Jatim Ekspor 200 Ton Kopi Ke Mesir

4. Sah-sah saja memanfaatkan "influencer," tetapi...

Jasa influencer untuk meningkatkan awareness produk masih dibutuhkan oleh para pebisnis toko online di 2024. Dengan catatan, influencer yang dipilih harus memiliki relevansi dengan bisnis brand tersebut.

Misalnya, UMKM penjual atau distributor onderdil kendaraan hingga memiliki layanan bengkel bisa menggunakan influencer di sektor otomotif. Sehingga, audience influencer akan relevan dengan produk yang brand tersebut miliki.

Ilustrasi influencer keuangan.SHUTTERSTOCK/VIOREL KURNOSOV Ilustrasi influencer keuangan.

Menurut data House of Marketers, ROI bisnis dari kampanye influencer yang relevan bisa mencapai 5,7 kali.

Lalu, influencer yang dipilih juga harus memiliki kualitas followers yang relevan dengan kontennya juga. Hal itu bisa terlihat dari tingkat engagement yang tinggi jika dibandingkan dengan jumlah followers.

Baca juga: Tips Branding Usaha Kecil

Jangan sampai, memilih influencer yang followers-nya banyak, tapi tingkat engagement-nya rendah. Hal itu akan membuat branding yang mau kita bangun menjadi kurang optimal.

5. Beradaptasi dengan perkembangan tren

Salah satu yang perlu diperhatikan UMKM dalam melakukan branding adalah mengikuti tren yang sedang berkembang. Misalnya, perkembangan tren gaya hidup sehat dari segi makanan dan aktivitas, berarti ketika membuat branding juga harus ada kaitannya dengan hal tersebut.

Sehingga, UMKM bisa membuat konsumen tertarik untuk mulai aware hingga mempertimbangkan membeli produk. Begitu juga dengan menggunakan channel yang tepat, seperti livestreaming rutin di platform e-commerce.

Untuk memudahkan dalam menganalisis tren tersebut, AHA Commerce pun menggunakan algoritma dari AHAbot yang didesain untuk bisa beradaptasi dengan perubahan tren dengan cepat.

Baca juga: Penjual Bubur Raih Emas ASEAN Para Games, Sandiaga Uno: Kita Branding Bubur Ranking Ke-7 Dunia

Nantinya, AHA Commerce mampu merekomendasikan dari jenis produk hingga strategi marketing yang bisa dilakukan agar sesuai dan relevan dengan tren yang ada.

Bagi UMKM, tantangan menjalankan strategi-strategi di atas adalah sumber daya yang terbatas dan kesulitan membuat sistem yang efektif dan efisien.

Untuk itu, AHA Commerce sebagai e-Commerce enabler, memberikan layanan sistem dengan kecerdasan buatan, yakni AHAbot bisa membantu optimalisasi strategi branding UMKM bisa lebih sukses dalam mendorong pertumbuhan omzet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com