Keberhasilan Singapura dalam mengimplementasikan model GovTech menjadi sumber inspirasi bagi Indonesia dalam merancang INA Digital.
Singapura memulai perjalanannya menuju pemerintahan digital dengan pembentukan Dewan Komputer Nasional (NCB) pada 1 September 1981, langkah yang didasari oleh Undang-Undang NCB yang disahkan pada Juli 1981.
Tujuan utama pendirian NCB adalah untuk mempromosikan penggunaan komputer dalam semua aspek pemerintahan dari administrasi hingga layanan publik.
Dengan visi yang jelas, NCB diamanatkan untuk membina tenaga kerja terampil di bidang teknologi informasi (TI), mempromosikan pengembangan industri TI lokal, dan meningkatkan literasi komputer di kalangan masyarakat.
Salah satu inisiatif strategis yang diluncurkan bersamaan dengan pembentukan NCB adalah Program Komputerisasi Layanan Sipil (CSCP).
Program ini dirancang untuk meningkatkan layanan administrasi publik melalui pemanfaatan TI yang efektif, dengan fokus pada penyederhanaan proses birokrasi untuk meningkatkan efisiensi layanan.
Dengan mengotomatiskan fungsi kerja dan mengurangi penggunaan kertas, program ini berhasil menciptakan layanan publik yang lebih cepat, transparan, dan dapat diandalkan.
Sebagai bagian dari strategi untuk memperkuat kapasitas TI dalam pemerintahan, NCB bertransformasi menjadi penyedia tenaga kerja TI untuk seluruh Pemerintah Singapura, kecuali Kementerian Pertahanan.
Transformasi ini dilanjutkan dengan pendirian National Computer Systems (NCS) Pte Ltd, entitas yang bertugas mengelola tenaga kerja TI dan menempatkannya di departemen TI di seluruh instansi pemerintahan Singapura.
Dengan memiliki sekitar 3.000 profesional TI, NCS memainkan peran penting dalam mendukung operasional dan pengembangan sistem TI di berbagai kementerian, lembaga, dan badan publik Pemerintah Singapura.
Keberhasilan model GovTech Singapura menawarkan pelajaran penting bagi Indonesia, yaitu pentingnya sentralisasi tenaga kerja TI dalam meningkatkan efektivitas pemerintahan.
Dengan mengumpulkan sumber daya, keahlian, dan kapasitas teknologi di bawah satu payung, Singapura berhasil mengoptimalkan potensi TI untuk transformasi pelayanan publik.
Ini bukan hanya tentang pengembangan infrastruktur digital, tetapi juga tentang pembangunan ekosistem yang memungkinkan pertumbuhan berkelanjutan, inovasi, dan kolaborasi antarlembaga pemerintah.
Mengadopsi pendekatan serupa, INA Digital diharapkan dapat membawa Indonesia menuju visi transformasi digital yang lebih terintegrasi dan terkoordinasi serta berkelanjutan.
Dengan memanfaatkan pelajaran dari Singapura, INA Digital dapat mengembangkan strategi yang memadukan pengembangan talenta digital, peningkatan layanan publik, dan efisiensi birokrasi pemerintahan.