Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilot dan Kopilot Batik Air Tertidur dalam Penerbangan, Pengamat: Ini Ada Risiko Sistemik yang Harus Diselesaikan

Kompas.com - 09/03/2024, 19:04 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Selanjutnya, pesawat lepas landas menuju Kendari pada ketinggian 10.973 meter. Dalam perjalanan, pilot menawarkan kopilot untuk beristirahat karena kondisinya yang kurang istirahat.

Kopilot kemudian beristirahat di kokpit dan tidur sekitar 30 menit. Pada saat itu, pilot mengambil alih tugas kopilot sebagai pilot monitoring (PM).

KNKT menuliskan, kopilot terbangun sebelum pesawat mulai turun. Saat pesawat mendekati Kendari, Air Traffic Control (ATC) Kendari menginformasikan cuaca di bawah standar minimum untuk pendaratan dan bandara masih ditutup.

"Pesawat kemudian melakukan holding sekitar 30 menit di Waypoint ESGIX yang terletak 14 Nm dari bandara pada bearing 260," jelas KNKT.

Menurut KNKT, pesawat mendarat di Kendari pada pukul 07.48 waktu setempat menggunakan runway 26 dan parkir di apron parkir stand nomor 4.

"Selama transit ini, kedua pilot menyantap mi instan di kokpit. Setelah penurunan penumpang selesai, proses boarding penumpang untuk penerbangan pulang ke Jakarta dimulai," jelas KNKT.

Setelah proses boarding selesai, pesawat mulai bergerak untuk penerbangan pulang menuju Jakarta dengan nomor penerbangan BTK6723.

Kedua pilot menggunakan headset untuk memantau komunikasi radio pengontrol lalu lintas udara dengan pengeras suara kokpit menyala dengan volume minimal.

Ketika pesawat berangkat dari Kendari menuju Jakarta, pilot bertindak sebagai PM dan kopilot sebagai pilot flying (PF).

Ketika pesawat mencapai ketinggian jelajah 10.973 meter, keduanya melepas headset dan volume pengeras suara kokpit ditingkatkan. Pilot pun meminta izin istirahat kepada kopilot.

Sebenarnya, pilot sempat terbangun untuk melakukan percakapan di luar tugas selama sekitar 30 detik, tetapi ia kembali melanjutkan istirahat.

Selama terbang, kopilot meminta untuk terbang dengan pos 275 derajat untuk menghindari kondisi cuaca buruk ke area control center (ACC) Makassar dan disetujui.

Ia lalu berkomunikasi dengan awak pesawat melalui interfon untuk menanyakan kondisi penumpang karena merasa pesawat mengalami turbulensi ringan.

Awak pesawat menanggapi kopilot dan menjelaskan bahwa kondisi penumpang baik-baik saja. Kopilot kemudian melapor ke ACC Makassar bahwa pesawat tersebut terbang dengan arah 250 derajat.

ACC Makassar menerima laporan pilot dan menginstruksikan untuk kembali melaporkan ketika pesawat sudah aman dari kondisi cuaca buruk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com