Perusahaan Vietnam Studi Banding ke Pupuk Kaltim, Ingin Kembangkan Industri Pupuk

DOK. Humas Pupuk Kaltim Pupuk Indonesia melalui PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menggelar program Gebyar Diskon Pupuk di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Terlebih dengan berbagai prestasi yang berhasil diraih dalam skala global, menunjukkan jika Pupuk Kaltim merupakan perusahaan nasional yang berpengaruh di kancah global, khususnya di sektor petrokimia.

Langkah serupa pun menjadi upaya PetroVietnam untuk terus maju dengan berbagai pengembangan, sehingga industri pupuk di kawasan Asia Tenggara makin tumbuh dan berdaya saing di kancah global.

"Maka dengan kegiatan ini kita bisa saling dukung terhadap pengembangan industri masing-masing, khususnya di sektor petrokimia. Terima kasih atas atensi Pupuk Kaltim untuk kesempatan belajar disini, mengingat kemampuan perusahaan dalam pengembangan industri pupuk telah diakui secara luas," tutur Le.

Baca juga: Apa Kabar IPO Pupuk Kaltim dan PHE?

SVP Operasi 2 Pupuk Kaltim Majus Luther Sirait, menyambut positif kunjungan PetroVietnam dalam rangka studi pengembangan untuk menjadi rujukan dalam mendorong kemajuan industri pupuk Vietnam.

Menurut dia, kegiatan ini menandai tonggak penting dalam perjalanan Pupuk Kaltim untuk membina hubungan kolaboratif, sekaligus mendorong inovasi industri bersama PetroVietnam, dengan saling bertukar wawasan bersama para profesional untuk meningkatkan pengetahuan serta keahlian di bidang manufaktur.

"Sebagai bagian dari BUMN Pupuk Indonesia, Pupuk Kaltim terus berupaya memaksimalkan potensi serta peluang melalui berbagai pengembangan. Maka dari itu jalinan sinergi dan kerjasama dengan berbagai pihak turut menjadi perhatian perusahaan untuk meningkatkan daya saing secara global," ucap Luther.

Dia menyatakan, program pertukaran teknik ini juga dapat menjadi media pembelajaran bersama antara Pupuk Kaltim dan PetroVietnam, berdasarkan pengalaman masing-masing dalam praktik dunia industri.

Baca juga: Nilai Proyek Pabrik Amonia Bersih Pupuk Kaltim Capai Rp 60,2 Triliun

Utamanya wawasan mengenai efisiensi operasional, inisiatif keberlanjutan hingga area potensial yang bisa dikolaborasikan sebagai peluang untuk penguatan kapasitas perusahaan.