Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Desak Pemerintah Berantas Impor Ilegal, Termasuk Jastip

Kompas.com - 19/03/2024, 21:01 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Ilustrasi impor.SHUTTERSTOCK/NUAMFOLIO Ilustrasi impor.
Oleh sebab itu, pihaknya mendorong pemerintah untuk mendukung program berantas ilegal impor dan jastip. Sebab program ini memiliki dampak positif dan menunjang para pengusaha garmen dan aksesoris brand lokal.

“Kami sangat setuju dan mendukung sekali langkah pemerintah dalam memberantas impor ilegal termasuk jastip yang sedang marak terjadi. Menurut saya, selain kita, program pemerintah ini bisa terjadi,” ungkapnya.

Baca juga: Soal Pembatasan Barang Bawaan dari Luar Negeri, Mendag Akan Rapat dengan Menko Airlangga

“Kami juga mengharapkan pemerintah memberikan dukungan kepada brand kami dengan membuat kebijakan yang tepat. seperti begini, kalau orang kita ke Thailand belanja baju atau barang-barang kreatif itu dibawa ke dalam negeri, nah kenapa orang Thailand enggak ada yang bawa barang kita ke luar negeri,” sambungnya.

Pun dengan Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo). Ketua Aprisindo Eddy Widjanarko menjelaskan, impor ilegal sangat mengganggu kinerja industri di sektor alas kaki. Pihaknya mencatat jumlah impor ilegal bisa mencapai tiga kali lipat dari jumlah produksi dari pemain lokal pengusaha sepatu.

“Artinya ini tidak hanya mengganggu tapi juga merugikan industri nasional sektor alas kaki. Yang kita harapkan tidak semata pencegahan berupa birokrasi dan mempersulit prosesnya tapi kita dorong ada penegakan hukum,” ungkap Eddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com