Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Diprediksi Menguat, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Kompas.com - 20/03/2024, 08:00 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan menguat pada Rabu (20/3/2024). Sebelumnya, IHSG pada penutupan Selasa (19/3/2024) berakhir di zona hijau pada level 7.336,74 atau naik 0,47 persen (34,29 poin).

Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, IHSG bisa melanjutkan penguatannya menuju 7.380-7.400 karena kemarin mengalami rebound dan masih berada di atas level 7.300.

“Meski demikian, pelemahan di bawah 7.300 mengisyaratkan kelanjutan downtrend menuju 7.270. Level support IHSG berada di 7.300, 7.238 dan 7.180, sementara level resistennya di 7.380, 7.503 dan 7.607,” kata Ivan.

Baca juga: Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, hari ini IHSG berpeluang menguat. Sentimen yang membayangi IHSG adalah pertemuan Bank Indonesia dan The Fed.

Maximilianus menilai, sentimen tersebut bisa membuat volatilitas pasar mereda karena pelaku pasar dan investor akan menantikan langkah lanjutan untuk The Fed.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.325 – 7.375,” kata Maximilianus.

Baca juga: Ingin Dapat Dividen Bank Mandiri? Catat Batas Terakhir Koleksi Saham BMRI

Dari domestik, hingga pertengahan bulan Maret 2024, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 tercatat surplus. Kementerian Keuangan menyampaikan APBN 2024 tercatat surplus sebanyak Rp 22,8 triliun hingga 15 Maret 2024.

“Pasar berharap kebijakan fiskal yang kuat menjadi jangkar stabilitas makro yang merupakan fondasi penting bagi suatu perekonomian. Dengan demikian, APBN akan dijaga melalui langkah-langkah reformasi fiskal untuk menjaga sisi sustainabilitas dan kredibilitasnya,” tegasnya.

Adapun rekomendasi teknikal dari dua perusahaan sekuritas, antara lain:

1. Pilarmas Investindo

  • ENRG last price 226, support 222, resistance 232, target 230
  • ACES last price 845, support 830, resistance 860, target 855
  • RAJA last price 1.305, support 1.260, resistance 1.355, target 1.350

2. BinaArtha

  • ACES rekomendasi buy on weakness, support 775, resistance 890 - 1.120, target 890.
  • INCO rekomendasi buy on weakness, support 3890, resistance 4.460 - 5.000, target 4.460.
  • INDF rekomendasi buy, support 6.300, resistance 6.550 - 7.050, target 6.550.

Baca juga: Mengenal Investasi Single Stock Futures dan Perbedaannya dengan Saham

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com