Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom Sebut Harga Pangan Sulit untuk Turun ke Harga Semula

Kompas.com - 23/03/2024, 16:46 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. SHUTTERSTOCK/THAPANA_STUDIO Ilustrasi pertumbuhan ekonomi.
Lebih lanjut, Tauhid bilang, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dalam Rancangan Teknokratik RPJMN 2025-2029 melalui skenario transformatif dan super transformatif mematok pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,6 hingga 6,1 persen.

Baca juga: Food Estate dan Contract Farming Jauh dari Kedaulatan Pangan

Proyeksi pertumbuhan ekonomi 2025 pun dipatok paling tinggi 5,2 persen.

Sedangkan calon presiden-calon wakil presiden terpilih yaitu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming menargetkan pertumbuhan 6-7 persen, bahkan ekonomi Indonesia dijanjikan meroket hingga 8 persen.

“Artinya kalau 2025 harus 6 persen itu sangat tidak masuk akal. Begitu pula kalau pertumbuhan ekonomi dikaliberkan sampai 7 persen apa lagi 8 persen, ini berat banget. Pemerintahan Pak Jokowi saja menargetkan sampai 2029 naik hanya sampai di 6,1 persen," terang dia.

"Tim ekonomi presiden baru nanti harus memutuskan koreksi target pertumbuhan ekonomi yang benar-benar achievable jadi bisa rasional, bisa ditargetkan sampai 2029,” tutup dia.

Baca juga: Kenaikan Harga Pangan Bisa Bikin Masyarakat Kelas Menengah Rentan Jatuh Miskin

Pertumbuhan ekonomi Indonesia sendiri dinilai akan relatif stabil di kisaran 5 persen.

Sebagai informasi, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada 2024 sebesar 3,1 persen sedangkan World Bank 2,4 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com