Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Ini Beri Tunjangan untuk Karyawan yang Ingin Memiliki Anak

Kompas.com - 26/03/2024, 19:22 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Merck, perusahaan sains dan teknologi dengan keahlian di bidang kesehatan mengumumkan Program Tunjangan Fertilitas (Fertility Benefit Program) bagi karyawannya di Indonesia yang ingin memiliki anak.

Program tunjangan karyawan ini tidak hanya menawarkan dukungan finansial, tetapi juga menyediakan solusi komprehensif bagi karyawan dan pasangan mereka mewujudkan impian menjadi orang tua.

Fertility Benefit pertama kali diluncurkan oleh Merck Group pada Oktober 2023 di sembilan negara. Pada Maret 2024, program ini diperluas ke 11 negara yaitu Indonesia, Afrika Selatan, Australia, Filipina, Irlandia, Kolombia, Malaysia, Peru, Singapura, Spanyol dan Turki.

Baca juga: Tingginya Biaya Hidup Halangi Anak Muda Menabung untuk Masa Pensiun

Ilustrasi ibu hamil.Shutterstock/Pixel-Shot Ilustrasi ibu hamil.

Ekspansi ini merupakan langkah lanjutan dalam perjalanan Merck, yang saat ini menawarkan manfaat Fertility Benefit ke 20 negara dan berupaya memperluasnya ke seluruh dunia.

"Semangat kepedulian Merck benar-benar terwujud saat kami mendukung karyawan kami melalui momen terpenting mereka. Ekspansi Program Fertility Benefit menunjukkan komitmen yang kuat untuk membantu rekan-rekan yang ingin membangun keluarga. Kami merupakan pelopor dalam bidang fertilitas dan kami sangat senang program ini dapat dinikmati oleh lebih banyak lagi keluarga Merck,” ujar Belén Garijo, Chair of the Executive Board and CEO of Merck dalam keterangan resmi, Selasa (26/3/2024).

Di Indonesia, selain kurangnya pengetahuan tentang fertilitas, kesiapan finansial seringkali menjadi penghalang bagi pasangan yang menghadapi tantangan infertilitas untuk memiliki anak.

Pengobatan yang sangat kompleks serta biaya yang cukup tinggi tidak diimbangi dengan cakupan asuransi kesehatan. Berdasarkan studi, biaya yang harus dikeluarkan tiap pasangan untuk menjalani perawatan infertilitas berkisar hingga Rp 123 juta.

Baca juga: Ini Resep Perencanaan Keuangan dari Direktur Citibank untuk Anak Muda

 

“Di seluruh dunia, 1 dari 6 orang akan menghadapi masalah fertilitas. Sebagai pionir dan pemimpin di bidang fertilitas, kami di Merck memahami beban finansial dan emosional yang dapat terjadi pada individu maupun keluarga dalam perjalanan fertilitas ini. Kami sangat senang Program Fertility Benefit telah diluncurkan di Indonesia dan kami dapat mendukung karyawan kami dalam mewujudkan mimpi mereka menjadi orang tua,” ujar Evie Yulin, Presiden Direktur PT Merck Tbk.

Ilustrasi Hamil. Cuti melahirkan bagi ASN.pexels.com Ilustrasi Hamil. Cuti melahirkan bagi ASN.

Evie menjelaskan, Program Fertility Benefit memberikan akses langsung bagi karyawan Merck dan pasangannya terhadap bantuan finansial untuk berbagai tahap perjalanan kesuburan.

Dengan skema reimbursement (penggantian), karyawan serta pasangan dapat mengikuti proses konsultasi ke dokter, tes fertilitas, hingga perawatan hormonal dan program bayi tabung.

Untuk lebih mendukung karyawan melewati setiap tahap perjalanan menjadi orang tua, Merck juga menyediakan platform komunitas yang menyediakan informasi penting tentang kesehatan reproduksi, dan fertilitas.

Baca juga: Simak 4 Cara Persiapkan Pensiun Tanpa Membebani Anak

Tak hanya itu, guna menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan sejahtera bagi karyawan, Merck menjamin kerahasiaan dan privasi karyawan yang ikut serta dalam program ini.

Menurut perkiraan saat ini, lebih dari lima juta bayi di dunia telah dilahirkan dengan bantuan produk dari Merck. Jumlah ini mewakili sekitar setengah dari seluruh bayi yang lahir melalui reproduksi bantuan medis sejak kelahiran bayi tabung pertama pada tahun 1978.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com