Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Kompas.com - 29/03/2024, 16:16 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah penelitian yang dilakukan Prudential yang diterbitkan di akhir tahun 2023, dengan judul Empowering Aspirations: Financial Preparedness in Asia menemukan, masyarakat di lima negara Asia, yaitu Hongkong, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Indonesia, sangat sadar akan pentingnya menabung untuk dana darurat dalam perencanaan masa depan keluarga.

Hal ini tergambarkan dari perilaku penyisihan dana untuk keperluan darurat dan menciptakan jaring pengaman untuk kesehatan dan pendapatan keluarga melalui asuransi. Dana ini penting untuk memastikan kehidupan yang stabil bagi mereka dan keluarga di masa yang akan datang.

Penelitian yang melibatkan 5.000 individu ini mengeksplorasi seberapa besar kesadaran mereka tentang pentingnya memiliki jaring pengaman finansial untuk menghadapi risiko kesehatan dan keuangan.

Baca juga: Prudential Buka Peluang Kerja Sama dengan Rumah Sakit Kelolaan Kemenkes

Dana darurat adalah dana yang disisihkan atau dialokasikan untuk situasi darurat atau genting seperti kehilangan pekerjaan, masalah kesehatan, kecelakaan, atau kerusakan rumah SHUTTERSTOCK/PRAPAN MANUCHON Dana darurat adalah dana yang disisihkan atau dialokasikan untuk situasi darurat atau genting seperti kehilangan pekerjaan, masalah kesehatan, kecelakaan, atau kerusakan rumah

Hasilnya menunjukkan bahwa warga di negara-negara tersebut sangat mengerti pentingnya persiapan finansial untuk hidup menghadapi situasi darurat dan untuk mewujudkan harapan dan cita-cita di masa depan.

Jika dilihat dari hasil penelitian per negara khususnya Indonesia, disebutkan sekitar 68 persen responden menyatakan mereka mempertimbangkan memiliki proteksi untuk melindungi diri dan keluarga dari risiko kesehatan maupun pendapatan.

Kemudian, sebanyak 56 persen responden Indonesia juga menjawab mereka memilih untuk menabung uang mereka selain untuk simpanan hari tua juga untuk keperluan darurat.

Angka ini bahkan tertinggi jika dibandingkan empat negara lainnya, yang hanya mencapai 49 persen untuk Singapura dan Malaysia, 47 persen untuk Thailand, dan 44 persen untuk Hong Kong.

Baca juga: Prudential Indonesia Raih Sertifikasi ISO 37001:2016 tentang Tata Kelola Perusahaan

Selain itu, 36,4 persen responden Indonesia menjawab bahwa mereka mengutamakan akses kepada pendidikan berkualitas bagi anak-anak mereka sebagai salah satu prioritas tertinggi pengeluaran keluarga.

Hal ini disebabkan meningkatnya pertumbuhan kelas menengah di Indonesia yang mengutamakan pendidikan generasi berikutnya, serta biaya pendidikan yang semakin tinggi dari tahun ke tahun.

Ilustrasi asuransi.SHUTTERSTOCK/PASUWAN Ilustrasi asuransi.

Karin Zulkarnaen, Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia, mengatakan, hasil penelitian tersebut memberi angin segar serta peluang bagi industri asuransi di Indonesia.

"Terutama bagi Prudential Indonesia untuk menghasilkan inovasi produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan, tujuan keuangan, dan tentunya profil risiko nasabah," kata Karin dalam keterangan tertulis, Jumat (29/3/2024).

Baca juga: Asuransi Jiwa MyProtection Rencana Syariah, Apa Manfaatnya?

Karin menjelaskan, hal ini juga mengingat angka penetrasi asuransi di Indonesia masih rendah, jauh tertinggal dibandingkan Singapura, Malaysia, atau Thailand yang juga menjadi responden dari penelitian yang dilakukan ini.

"Didorong oleh beragam ketidakpastian yang dapat terjadi dalam kehidupan masyarakat, kita melihat masyarakat sudah memiliki kesadaran yang tinggi untuk menyisihkan dana bagi persiapan menghadapi keadaan darurat. Namun, mungkin belum menemukan produk proteksi yang tepat sesuai tujuan keuangannya," sebut dia.

Menurut Karin, perseroan berkomitmen untuk mengoptimalkan strategi literasi asuransi yang dilakukan, agar masyarakat mendapatkan pemahaman yang benar dan komprehensif tentang pentingnya proteksi asuransi.

Dari sisi usia, sebanyak 74 persen responden millennial dari kelima negara memiliki kesadaran untuk menyisihkan uang guna menghadapi situasi darurat dan tidak sepenuhnya bergantung pada dana pensiun.

Baca juga: Prudential Syariah Bayar Klaim Rp 1,6 Triliun hingga Kuartal III 2023

Angka ini lebih tinggi dibandingkan generasi Z sebanyak 49 persen, generasi X sebanyak 62 persen, dan generasi baby boomers sebanyak 49 persen.

Meskipun demikian, sebanyak 58,45 persen responden dari kelompok usia gen Z masih menyatakan bahwa mereka ingin menghabiskan uang mereka untuk gaya hidup.

Selain tingginya kesadaran untuk memiliki tabungan dalam menghadapi masa depan yang lebih baik, penelitian ini juga memperlihatkan tingginya kesadaran pentingnya asuransi dalam menyediakan jaring pengaman keuangan.

 

Dari seluruh responden di kelima negara, hampir 80 persen menyatakan telah memiliki asuransi kesehatan, sementara 46 persen memiliki asuransi perlindungan penghasilan, yang menekankan peran penting asuransi dalam melindungi individu dan keluarga dari berbagai keadaan tidak terduga.

Baca juga: Prudential Gandeng 142 RS, Nasabah Bisa Akses Layanan Lebih Cepat

Termasuk 68 persen responden dari Indonesia yang mempertimbangkan memiliki proteksi untuk melindungi diri dan keluarga dari risiko kesehatan maupun pendapatan.

Guna menjawab peluang tersebut, Prudential Indonesia terus berinovasi menghasilkan produk yang simpel, mudah diakses, namun memberi banyak manfaat. Salah satunya yang baru diluncurkan yaitu Asuransi Jiwa PRUFuture, asuransi jiwa dengan masa perlindungan panjang hingga Tertanggung berusia 120 tahun.

Produk ini dirancang untuk berbagai kalangan, terutama keluarga baru, dan generasi muda yang ingin melindungi masa depan mereka dengan cara yang mudah.

Selain itu, produk ini juga menawarkan pilihan Masa Pembayaran Premi yang fleksibel agar lebih terjangkau oleh masyarakat dari berbagai kalangan, namun tetap dapat memberikan manfaat yang optimal.

Baca juga: Prudential Gandeng 142 RS, Nasabah Bisa Akses Layanan Lebih Cepat

“Melalui penelitian ini kami melihat adanya kesadaran tinggi dari masyarakat untuk memiliki asuransi bukan hanya sekadar investasi, namun juga sebagai jaring pengaman untuk melindungi masa depan yang lebih baik," terang Karin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Gelontorkan Rp 46,6 miliar untuk Teknologi Modern Budidaya Ikan Nila Salin

KKP Gelontorkan Rp 46,6 miliar untuk Teknologi Modern Budidaya Ikan Nila Salin

Whats New
Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Whats New
Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com