Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Jasa Marga Beberkan Alasan BUJT Enggan Gratiskan Tarif Tol Seperti Malaysia

Kompas.com - 04/04/2024, 08:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

DPR Minta BUJT Berikan Diskon Tarif Tol 50 Persen atau Gratis

Sebelumnya, Anggota Komisi V DPR Sigit Sosiantomo meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan BUJT untuk memberikan diskon tarif tol sampai 50 persen saat Lebaran.

Kata Sigit, diskon tarif tol hingga 50 persen itu bisa ditanggung 20 persen oleh BUJT seperti yang dilakukan pada periode Lebaran 2024 dan 30 persennya ditanggung oleh Kementerian PUPR

Usulan ini diungkapkan saat rapat kerja persiapan mudik lebaran 2024 bersama Komisi V DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (2/4/2024).

"Saya setuju Pak Ketua tadi minta diskon 50 persen, 30 persen dari Pak Menteri PUPR," ujarnya.

Baca juga: Longsor di Tol Bocimi Diduga Akibat Gerusan Air Hujan, 1 Mobil Terperosok

Sigit juga mencontohkan negara tetangga yakni Malaysia yang berani memberikan diskon tarif tol sebesar 100 persen alias gratis.

Malaysia menggratiskan tarif tol untuk masyarakat selama dua hari 8-9 April 2024. Kebijakan ini tidak hanya dilakukan pada periode Lebaran 2024 tetapi juga pada Lebaran 2023.

Berkaca dari Malaysia, Sigit menilai seharusnya hal ini juga bisa diterapkan di Indonesia.

Pasalnya, dia menilai diskon tarif tol saat ini yang sebesar 20 persen masih kurang sedangkan diskon ini dibutuhkan untuk mendukung kelancaran arus mudik lebaran.

"Kebijakan Pak Menteri PUPR yang populis sangat dibutuhkan. Masa kalah sama Malaysia gratis tol saat Lebaran? Dan keuntungan jalan tol dihitung dalam kondisi normal dia enggak memasukkan faktor Lebaran atau Nataru," ucapnya.

Baca juga: Tarif Tol Tangerang-Merak Diskon 10 Persen Saat Lebaran, Berlaku 4 Hari

Tanggapan PUPR: Memungkinkan, tapi...

Ditemui di sela raker, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, diskon tarif tol sebesar 50 persen bahkan tarif tol gratis pun memungkinkan untuk direalisasikan.

Hanya saja, hal ini dapat membebani keuangan negara. Sebab, para BUJT pasti akan meminta penggantian anggaran kepada pemerintah.

"Ya memungkinkan saja, kalau secara aturan digratiskan pun mungkin. Tapi mereka akan klaim ke negara. Kan eman-eman nanti. Mahal itu," ucap Hedy kepada wartawan, Selasa.

Oleh karenanya, menurut dia, lebih baik diskon tarif tol diberikan secara sukarela kepada masing-masing BUJT seperti yang dilakukan selama ini.

"Kita lebih baik memohon sukarela dari BUJT-nya. Karena kalau tol macet berhenti padet hampir berhenti, untung enggak BUJT-nya? enggak kan? Karena yang lewat gerbang yang dihitung. Kalau padet macet berarti yang lewat gerbangnya makin sedikit," jelasnya

Baca juga: Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com