Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK: Literasi Keuangan Syariah Tembus 39 Persen, tapi Inklusi 12 Persen

Kompas.com - 04/04/2024, 23:18 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan indeks literasi keuangan syariah tercatat mencapai 39 persen pada 2023. Indeks literasi keuangan syariah tersebut tumbuh dari level 9 persen pada 2019.

Namun demikian, indeks inklusi keuangan syariah di Indonesia masih berada di level 12 persen, atau tidak mengalami perubahan dibandingkan survei 2019 dan 2022.

Sebagai catatan, Survei terbaru OJK tersebut dilakukan melalui kerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS).

Baca juga: OJK: Literasi Keuangan Syariah Naik Signifikan, tapi Inklusi Masih Rendah

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dalam Kegiatan Edukasi Keuangan bagi Pelajar Tingkat SMA/Sederajat di Wilayah Jakarta Selatan, Senin (22/1/2024).KOMPAS.com/ AGUSTINUS RANGGA RESPATI Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dalam Kegiatan Edukasi Keuangan bagi Pelajar Tingkat SMA/Sederajat di Wilayah Jakarta Selatan, Senin (22/1/2024).

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan, hal tersebut menjadi pekerjaan rumah semua pemangku kepentingan agar produk keuangan syariah dapat secara inklusif dimanfaatkan masyarakat Indonesia.

"Indeks literasi keuangan syariah 2023, dari 9 persen 2019 naik menjadi 39 persen 2023, tetapi inklusinya masih tetap di 12 persen," kata dia dalam Puncak Acara Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (Gerak Syariah) 2024, Kamis (4/4/2024).

Ia menceritakan, saat ini ada masyarakat yang ada di Widosari Gunungkidul, Yogyakarta yang ingin memiliki rekening bank syariah, tetapi belum terdapat layanan yang dapat menjangkau permintaan ini. Padahal, kasus ini masih berada di Pulau Jawa.

Oleh karena itu, keberadaan agen laku pandai perlu digalakkan kembali untuk dapat mendorong inklusi produk keuangan syariah.

Baca juga: Staf Ahli Sri Mulyani Sebut Porsi Aset Keuangan Syariah RI Masih 10,81 Persen

Selain itu, permintaan dari UMKM yang ingin mendapatkan akses pembiayaan dari institusi syariah juga dapat terfasilitasi.

Dengan begitu, angka inklusi keuangan syariah yang masih di level 12 persen dipercaya menyediakan ruang tumbuh yang masih sangat besar.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com