Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Perbedaan Saham dan Obligasi, Apa Saja?

Kompas.com - 09/04/2024, 10:51 WIB
Mela Arnani

Penulis

KOMPAS.com - Ada beberapa jenis instrumen investasi di pasar modal di antaranya saham dan obligasi.

Untuk diketahui, pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang dengan waktu lebih dari satu tahun.

Pasar modal menjadi sarana pendanaan bagi perusahaan dan pemerintah, dan sebagai sarana kegiatan berinvestasi bagi pemilik dana (investor).

Meskipun kedua instrumen investasi tersebut termasuk dalam surat berharga, ada beberapa perbedaan antara saham dan obligasi.

Apa saja perbedaan antara saham dan obligasi?

Baca juga: Mengenal Apa Itu Obligasi dan Jenisnya

Perbedaan saham dan obligasi

1. Pengertian

Saham adalah surat penyertaan modal sebagai tanda kepemilikan perusahaan yang diterbitkan perusahaan berstatus publik ditandai dengan kode Tbk (terbuka).

Saat investor melakukan pembelian saham sebuah perusahaan, seseorang akan mendapatkan hak kepemilikan perusahaan sebesar modal yang disertakan.

Semakin banyak lot saham yang dimiliki, berarti semakin banyak pula modal yang disertakan pada perusahaan dan semakin besar hak kepemilikan saham yang dimiliki oleh investor.

Untuk diketahui, perusahaan berstatus publik merupakan perusahaan yang sahamnya telah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan dapat diperjualbelikan kepada publik.

Baca juga: Saham adalah Apa? Ini Pengertian, Keuntungan, dan Risikonya

Sementara itu, obligasi adalah surat pengakuan utang jangka panjang sebagai tanda seseorang menjadi kreditur.

Saat investor melakukan pembelian obligasi, maka akan memperoleh status sebagai pemberi pinjaman, tapi bukan berarti menjadi pemilik perusahaan.

Obligasi tidak hanya diterbitkan oleh perusahaan, tetapi juga bisa diterbitkan oleh pemerintah dalam bentuk surat berharga nasional.

Berbeda dengan saham yang diterbitkan oleh perusahaan publik, obligasi yang diterbitkan pemerintah dijamin undang-undang.

Saat membeli obligasi pemerintah, berarti investor ikut berkontribusi pada pembangunan negara.

Baca juga: Mengenal 3 Jenis Obligasi di Indonesia

2. Cara jual dan cara beli

Berdasarkan cara menjual dan membeli, saham tidak memiliki jangka waktu tertentu atau bisa diperjualbelikan setiap saat di bursa.

Proses transaksi di bursa disebut sebagai pembelian melalui pasar sekunder. Jika saham baru dirilis atau melakukan initial public offering (IPO), saham diperjualbelikan di pasar perdana.

Sementara itu, obligasi memiliki waktu jatuh tempo sesuai keputusan penerbit. Saat sudah jatuh tempo, pemilik surat berharga bisa mencairkan atau menerima dana pokok.

Obligasi memiliki waktu jatuh tempo jangka pendek selama 365 hari atau jangka panjang dengan waktu jatuh tempo lebih dari lima tahun.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Obligasi dan Jenisnya

3. Kupon

Kupon obligasi atau imbal hasil adalah nilai bunga yang diterima pemegang obligasi secara berkala.

Kupon dibayarkan setiap periode tertentu. Biasanya, pembayaran kupon dilakukan setiap tiga atau enam bulan.

Ini berarti, pemilik obligasi hanya bisa melakukan jual beli di pasar perdana. Pembelian bisa dilakukan saat masa penawaran dan menjualnya saat jatuh tempo.

Meski begitu, ada beberapa jenis obligasi yang dapat diperjualbelikan di pasar sekunder sebelum tanggal jatuh tempo.

Baca juga: Obligasi Negara Ritel (ORI) adalah Apa? Yuk Kenali Pengertiannya

4. Keuntungan

Saham dan obligasi menawarkan keuntungan berupa capital gain, yakni selisih nilai jual dengan nilai beli saham atau obligasi.

Selain capital gain, saham dapat memberikan keuntungan berupa dividen yaitu bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham.

Jumlah dividen yang akan dibagikan kepada investor diusulkan oleh Dewan Direksi perusahaan dan disetujui di dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Secara umum, dividen dibayarkan satu kali dalam satu tahun yaitu di bulan Januari hingga Maret.

 

Baca juga: Mengenal Apa Itu Saham dan Jenisnya

Berbeda dengan saham, keuntungan obligasi lainnya berupa kupon. Setidaknya ada tiga jenis kupon obligasi sebagai berikut:

1. Obligasi tanpa bunga (zero coupon bonds) yaitu surat utang yang tidak memberikan kupon secara berkala. Keuntungan obligasi ini diperoleh dari capital gain.

2. Obligasi kupon tetap (fixed coupon bonds) yaitu surat utang yang menawarkan tingkat suku bunga tetap kepada investornya.

3. Obligasi kupon mengambang (floating coupon bonds) yaitu surat utang yang menawarkan kupon yang nilainya bisa berubah mengikuti indeks pasar uang, di mana bisanya ada batas minimal kupon yang akan diterima saat jatuh tempo.

Baca juga: Kapan Kupon Pertama ORI025 Dibayarkan?

4. Hak investor

Sebagai investor di pasar modal, baik investor yang membeli saham atau obligasi akan memiliki hak sebagai berikut:

  • Memperoleh informasi terkait fitur dan layanan produk sesuai tujuan dan profil risiko
  • Memperoleh hasil investasi
  • Membeli dan menjual kembali produk investasi.

Khusus bagi pemegang saham, akan memperoleh hak untuk menghadiri dan memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Hak ini proporsional dengan jumlah modal yang disertakan.

Sementara itu, pemegang obligasi mendapatkan hak prioritas likuidasi saat perusahaan dibubarkan atau mengalami pailit.

Dalam hal perusahaan pailit atau dibubarkan, perusahaan memiliki kewajiban untuk membayarkan utang sesuai dengan perjanjian obligasi, sedangkan dividen saham hanya akan dibayarkan jika masih terdapat aset perusahaan dan kewajiban utang perusahaan telah lunas.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Pasar Modal, Fungsi, dan Jenis-jenisnya

5. Kewajiban investor

Baik investor saham maupun obligasi, memiliki kewajiban sebagai berikut:

  • Mematuhi ketentuan dan persyaratan sebagai investor
  • Memahami prospek produk investasi agar terhindar dari spekulasi
  • Tidak melakukan transaksi yang dilarang seperti jual beli efek yang tidak dimiliki (short selling)
  • Bertanggung jawab atas keputusan investasi/aset yang dimiliki
  • Membayar biaya transaksi dan pajak.

Demikian rangkuman mengenai perbedaan saham dan obligasi. Bagi Anda yang berminat berinvestasi di pasar modal, dapat memilih instrumen yang sesuai dengan tujuan keunangan dan profil risiko masing-masing.

Baca juga: 5 Tips Memilih Investasi yang Aman, Apa Saja?

Baca juga: Pemilu Diperkirakan Satu Putaran, Ini Cara Tepat Atur Portofolio Investasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com