Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iran Serang Israel, Harga Minyak Dunia Berpotensi Melonjak

Kompas.com - 15/04/2024, 15:28 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Serangan Iran ke Israel dikhawatirkan membawa dampak ekonomi terhadap seluruh dunia. Salah satu yang dikhawatirkan adalah peningkatan harga minyak.

Ekonom Mari Elka Pangestu mengatakan, dampak konflik antara Iran dan Israel dapat berpotensi membuat harga minyak akan melonjak.

"Sebelum serangan Iran ke Israel pun, atau pada dua minggu lalu, harga minyak sudah naik sedikit dalam antisipasi apa yang akan dilakukan Iran," kata dia dalam diskusi bertajuk Ngobrol Seru Dampak Konflik Iran-Israel ke Ekonomi RI oleh Eisenhower Fellowships Indonesia Alumni Chapter, Senin (15/4/2024).

Baca juga: Mata Uang Iran Anjlok Usai Serangan ke Israel

"Sekarang dengan sudah adanya serangan diperkirakan harga minyak akan naik," sambung dia.

Ia menambahkan, kenaikan harga minyak dunia akan berdampak pada kemungkinan tumbuhnya tingkat inflasi.

Di sisi lain, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden disebut akan mengenakan sanksi untuk komoditas minyak dari Iran.

Sebagai catatan, Iran mampu memproduksi hingga 3 juta barel minyak tiap hari dan mengekspor 1 juta barel setiap harinya.

Baca juga: Iran Kirim Kapal Perang ke Laut Merah, Harga Minyak Dunia Naik

"Jika AS meningkatkan sanksi yang membawa minyak dari Iran, ini akan berdampak pada kapasitas Rusia untuk mengirim minyak," imbuh dia.

Di sisi lain, Eka menjelaskan, permintaan minyak dunia memang sedang mengalami peningkatan. Hal itu dipengaruhi oleh pengurangan produksi dari Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan gangguan jalur minyak yang terjadi.

Dengan demikian, Eka membeberkan, naiknya harga minyak akan membuat ongkos produksi juga naik dan akan berpengaruh langsung pada inflasi.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Turun di Tengah Isu Kesepakatan antara AS dan Iran

Jika terjadi demikian, pemulihan ekonomi AS juga akan terganggu. Bukan tak mungkin, AS akan memperlambat penurunan suku bunga yang seharusnya terjadi di semester II-2024.

"Dollar AS akan menguat dan harga emas akan naik. Jadi istilahnya akan terjadi fly to safety di dalam ketidakpastian, capital akan flow ke negara-negara yang dianggap aman," tandas dia.

Sebagai informasi, konflik Timur Tengah kembali memanas dan mengalami eskalasi tertinggi sejak perang Israel-Hamas yang dimulai sejak 7 Oktober 2023.

Pada Sabtu (13/4/2024) malam, Iran menyerang Israel dengan ratusan drone dan rudal sebagai bentuk serangan balasan atas aksi penyerangan terhadap konsulat Iran di Damaskus pada Senin (1/4/2024).

Baca juga: Faktor Iran dan Rusia Dongkrak Harga Minyak Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com