Sebelumnya, pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, indeks dollar AS terlihat masih di level tinggi di atas kisaran 106.
Bertahannya penguatan dollar AS, selain konflik Timur Tengah yang memanas, juga karena pernyataan Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell, semalam, bahwa inflasi AS masih belum terlihat kemajuan berarti untuk turun ke target 2 persen.
Baca juga: Di Money Changer, Kurs Rupiah Tembus Rp 16.250 Per Dollar AS
"Pasar bisa menyimpulkan bahwa The Fed bakal menunda kebijakan pemangkasannya. Oleh karena itu tekanan dollar AS terhadap rupiah mungkin bisa terjadi juga hari ini," kata Ariston.
Ariston memperkirakan hari ini, Rabu (17/4/2024) rupiah berpotensi melemah ke arah Rp 16.200 per dollar AS hingga Rp 16.250 per dollar AS, dengan potensi support di kisaran Rp 16.100 per dollar AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.