Selain didukung pendapatan bunga, kinerja ini juga dicapai dengan peningkatan pendapatan non-bunga dan pengelolaan kredit yang baik.
Pendapatan non-bunga pada 2023 mencapai Rp 123 miliar, atau meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan yang diperoleh di tahun sebelumnya.
Baca juga: Jurus Bank Sampoerna Tekan Kredit Macet 3,6 Persen
Henky menjelaskan, kolaborasi yang dilakukan Bank Sampoerna dengan perusahaan fintech, multifinance, koperasi, dan berbagai pihak lainnya tidak hanya memungkinkan penyaluran pinjaman yang lebih tinggi bagi UMKM, tetapi juga memberikan dampak finansial yang baik.
Dengan pelaksanaan Bank as a Service (BaaS), Bank Sampoerna memberikan berbagai layanan bagi mitra dan memperoleh pendapatan non-bunga, seperti jasa pengadaan virtual account dan biaya transaksi.
Sepanjang 2023 jumlah transaksi digital Bank Sampoerna mencapai 25 juta dengan volume sebesar Rp 102 triliun. Dengan demikian, secara keseluruhan Bank Sampoerna membukukan kenaikan lebih dari dua kali lipat pendapatan nonbunga dibandingkan yang dibukukan pada tahun sebelumnya.
"Hal ini memiliki dampak yang signifikan terhadap pencapaian laba bersih,” katanya.
Baca juga: Bank Sampoerna Salurkan Kredit Rp 11,3 Triliun sampai Kuartal III-2023
Sebagai informasi, kinerja Bank Sampoerna yang terus meningkat juga terlihat dari rasio imbal ekuitas (ROE - Return On Equity) dan rasio imbal balik aset (ROA - Return On Asset).
Pada 2023 ROE Bank Sampoerna menyentuh 2,00 persen atau naik 1,03 persen dari 0,97 persen. Sementara itu, ROA mencapai 0,53 persen atau naik 0,24 persen dari 0,29 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.