Mengenal Mata Uang Mesir dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Pada tahun 2011, Mesir memperkenalkan koin 50 piastre dan 1 pound, yang menampilkan wajah Cleopatra dan Tutankhamun, dan menghapuskan uang kertas untuk denominasi tersebut.

Namun belakangan, pada tahun 2016, Mesir memperkenalkan kembali uang kertas tersebut karena kekurangan koin.

Baca juga: Mengenal Mata Uang Perancis dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Perekonomian Mesir

Mesir berada di bawah kekuasaan Usmani dan Inggris hingga mendeklarasikan dirinya sebagai republik pada tahun 1953.

Keterlibatan selama beberapa dekade dalam perang regional, termasuk yang terjadi di Yaman, Semenanjung Sinai, dan Jalur Gaza, telah berdampak buruk pada negara, perekonomian, dan negaranya.

Perekonomian Republik Arab Mesir bergantung pada pertanian, minyak bumi, dan pariwisata. Masih terdapat kesenjangan tinggi dalam pendapatan dan distribusi kekayaan.

Perekonomian Mesir, seperti negara-negara lain di dunia, terpukul oleh pandemi Covid-19. Pariwisata, khususnya, terkena dampak buruk dengan menghasilkan pendapatan sebesar 1,8 miliar dollar AS antara bulan Juli dan Desember 2020.

Baca juga: Mengenal Mata Uang Dubai dan Nilai Tukarnya ke Rupiah

Bandingkan dengan 7,2 miliar dollar AS pada periode yang sama tahun 2019.

Suku bunga diturunkan sebagai respons terhadap tindakan lockdown akibat Covid-19 yang berdampak buruk.

Inflasi yang tinggi menjadi masalah besar setelah Mesir terpaksa menerapkan langkah-langkah penghematan sebagai imbalan menerima bantuan keuangan dari IMF.

Tindakan seperti menaikkan harga bahan bakar, menambahkan pajak ekstra pada tembakau, dan mendevaluasi mata uang menyebabkan inflasi melonjak hingga 33 persen pada bulan Juli 2017.

Untuk konversi mata uang Mesir ke rupiah saat ini berkisar Rp 335 untuk setiap 1 pound EGP.

Laman resmi The Central Bank of Egypt (CBE). Contoh mata uang Mesir senilai E£ 50.

Baca juga: Mengenal Mata Uang Australia dan Nilai Tukarnya ke Rupiah