Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Udin Suchaini
ASN di Badan Pusat Statistik

Praktisi Statistik Bidang Pembangunan Desa

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Kompas.com - 26/04/2024, 10:54 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Tantangannya, bagaimana penyelenggaraan ini melibatkan warung makan, supaya berdampak pada peningkatan kapasitas ekonomi lokal.

Berdasarkan data Podes 2021, ada 1.062.238 kedai warung makan yang tersebar di 62.454 desa/kelurahan seluruh Indonesia.

Sebagai gambaran, bagi warung makan kelas mikro, peningkatan konsumen sejumlah anak sekolah bukan perkara sedikit.

Sederhananya, jika sekolah SD ada 6 kelas dan masing-masing kelas ada 20 siswa, maka potensi omset yang dihasilkan untuk warung kelontong cukup besar dalam sehari.

Setidaknya paling sedikit Rp 15.000 dikali 20 siswa dikali kelas sebesar Rp 1.800.000 per hari. Dalam satu bulan atau dua puluh hari siswa masuk kelas mencapai Rp 36.000.000 per bulan.

Jika ada enam warung saja yang dilibatkan, bakal ada multiplier tambahan Rp 6 juta omzet yang bisa dikantongi.

Namun, jika ada yang memonopoli penyediaan makanan untuk sekolah, manfaat ekonominya hanya 24 persen. Karena menurut hasil studi kasus berjudul The Net yang dilakukan BRAC 1980, sebanyak 76 persen selebihnya dimanfaatkan orang kuat.

Jika makan siang gratis bisa efisien, maka sisa anggaran bisa dimanfaatkan untuk menyisir masalah yang tersisa.

Penjangkauan aktif di luar sekolah, seperti anak jalanan yang tersebar di 808 desa/kelurahan dan gelandangan di 561 desa/kelurahan. Karena mereka juga bagian dari penyandang masalah kesejahteraan sosial yang paling ujung: the last, the lowest, the least, and the lost.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com