Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Kompas.com - 29/04/2024, 19:09 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengakui sulit untuk mencegah penyeludupan benih-benih lobster atau benur ke Vietnam.

“Oke, saya mencegah (penyeludupan benur) enggak bisa. Saya jujur saja mencegah (penyeludupan) enggak bisa,” ujarnya saat jumpa pers di Jakarta Senin (29/4/2024).

Trenggono mengatakan, sejak pertama kali menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, dirinya langsung menutup keran ekspor melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 17/2021 Tentang Pengelolaan Lobster.

Baca juga: KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Namun upayanya tersebut tetap tidak mampu membendung keluarnya benih lobster ke Vietnam bahkan jauh lebih banyak.

“Kita buat riset dan yang terjadi adalah kita enggak bisa nutup. Ada sih sekali atau dua kali yang ditangkap tapi yang lolos lebih banyak lagi. Faktanya di sana jalan terus,” kata Trenggono.

Trenggono menambahkan, hal ini jugalah yang menjadi alasan KKP kembali membuka peluang ekspor benur pada Maret 2024.

Dia mengungkapkan, saat ini pemerintah Indonesia resmi melakukan kerja sama dengan Vietnam untuk pengembangan budidaya benih-benih lobster atau benur.

Dengan adanya kerja sama itu, Indonesia akan mengekspor benur ke perusahaan Vietnam namun dengan syarat Vietnam harus melakukan budidaya benur di Jembarana, Bali.

Trenggono bilang hingga kini sudah ada 5 perusahaan asal Vietnam yang sudah berbadan hukum Indonesia atau Joint Venture untuk berinvestasi di Tanah Air.

“Yang pasti dari Vietnam ada 5 perusahaan yang join venture mereka berjanji dan sekarang sudah mulai membuka budidaya yang di Bali," kata Trenggono.

Baca juga: Namanya Diposting Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com