Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Kompas.com - 18/05/2024, 13:58 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Ilustrasi Artificial IntelligenceSHUTTERSTOCK/NUTTAPONG PUNNA Ilustrasi Artificial Intelligence

Beberapa perusahaan yang mengembangkan teknologi digital tersebut telah melampaui penarapan praktis di sektor seperti layanan smart healthcare, smart education, intelligent transportation systems, dan intelligent buildings.

Di sisi lain, Taiwan juga merupakan pemain kunci dalam lanskap kecerdasan buatan global. Perusahaan-perusahaan Taiwan mendominasi lebih dari 90 persen pasar server artificial intelligence (AI) global.

Baca juga: Upah PMI Sektor Domestik di Taiwan Naik Jadi Rp 9,9 Juta

Salah satu contohnya adalah IBASE Technology yang bergerak dalam bidang profesional komputer industri, dengan fokus terbaru pada pengembangan aplikasi untuk Solusi Edge AI Computing.

Vice President of IBASE Technology Inc Roland Chen mengatakan, teknologi dan produknya telah banyak digunakan dalam berbagai sektor seperti smart retail, intelligent transportation, industrial automation, smart agriculture, networking and communication.

“Misalnya, Sistem Deteksi Keamanan Cerdas AI menyediakan solusi yang lebih efisien untuk sistem deteksi bea cukai berbasis AI, memastikan deteksi dan identifikasi otomatis untuk menghilangkan barang-barang ilegal atau berbahaya dan menjaga keselamatan penerbangan,” ungkap dia.

Selain itu, ada pula perusahaan CHIMEI Motor Electronics yang menawarkan solusi sistem Edge AI In-Transit untuk transportasi cerdas.

Baca juga: Ekonom: Dampak Ketegangan China-Taiwan Lebih Buruk dari Perang Rusia-Ukraina

Sales Manager of CHIMEI Motor Electronics Co., Ltd. Cynthia Hsu mengatakan, CHIMEI Motor Electronics berdedikasi pada bidang optik dan visi, khususnya pengembangan teknologi inti dari sistem AI tertanam.

Sebagai contoh, desain optik sistem pemantauan pengemudi (Driver Monitoring System/DMS) dapat menangani kondisi cahaya matahari yang kuat dan kondisi cahaya rendah di malam hari.

Dengan begitu, teknologi ini dapat mendeteksi kondisi fisiologis pengemudi atau lingkungan eksternal untuk berbagai aplikasi AI.

“Selain pengembangan sistem AI-ADAS generasi berikutnya, upaya kolaboratif dengan produsen mobil sedang dilakukan untuk mengintegrasikan sensor-sensor yang berbeda dan algoritma keputusan kontrol AI, bertujuan untuk tata letak yang lebih maju. Tujuannya adalah untuk menjadi bagian integral dari rantai pasokan kendaraan otonom,” tandas dia.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com