Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perundingan IEU-CEPA Putaran Ke-18, Indonesia-Uni Eropa Sepakati 11 Isu

Kompas.com - 30/05/2024, 18:38 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyatakan, perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) putaran ke-18 berjalan dengan baik dan mencapai banyak kemajuan.

Deputi Bidang Koordinasi Kerjasama Ekonomi Intenasional Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi mengatakan, jika dibandingkan dengan perundingan pada putaran sebelumnya, kesepakatan yang diraih hanya 8 isu. Namun di perundingan yang ke-18 kemarin berhasil menyelesaikan 11 isu.

“Perundingan yang berlangsung tanggal 13-17 Mei 2024 kemarin secara umum berjalan dengan baik dan mencapai banyak kemajuan. Kalau di putaran sebelumnya ada 8 isu yang sudah dirundingkan, terbaru ada 11 isu yang berhasil kita rundingkan yang kemarin sempat menggantung,” ujarnya dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (30/5/2024).

Baca juga: Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Dengan begitu lanjut dia, dari total 21 isu yang dirundingkan dalam IEU-CEPA itu, sisa ada10 isu yang belum berhasil disepakati Indonesia bersama dengan Uni Eropa.

Edi merinci isu- isu yang berhasil dirundingkan Indonesia dengan Uni Eropa, yakni Customs and Trade Facilitation, Trade Reemedies, Economic Cooperation and Capacity Building, Technicial Barriers to Trade (TBT), Sanitary and Phytosanitary, Small end Medium Enterprises, dan Dispute Settlement.

Kemudian isu mengenai Institutional and Final Provisions (IFP), Transparency, Good Regulatory Practices, dan Sustainable Food System (SFS).

Sementara isu yang belum berhasil dirundingkan di antaranya Trade in Goods, State-Owner Enterprises, Government Procurement, hingga Trade in Services.

Edi menyebutkan, kedua belah pihak telah menyusun rencana kerja dengan target penyelesaian substansi perjanjian pada 2024 sebagaimana arahan kedua kepala negara dengan persiapan putaran selanjutnya pada Juli 2024 mendatang.

Untuk diketahui, perundingan IEU-CEPA bertujuan untuk membuka perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa yang keduanya akan diuntungkan secara ekonomi melalui peningkatan PDB riil.

Hasil kajian dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) (2021) menyatakan, terdapat potensi pertumbuhan PDB riil Indonesia yang akan mencapai 0,19 persen, potensi efek pendapatan meningkat sebesar 2,8 miliar dollar AS bagi Indonesia serta potensi peningkatan volume ekspor Indonesia ke Uni Eropa sebesar 57,76 persen.

Baca juga: Produsen Karet RI Terancam Kesulitan Ekspor ke Uni Eropa, Mengapa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com