Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui, Ini Jenis Investasi Jangka Pendek dan Menengah

Kompas.com - 21/06/2024, 22:01 WIB
Mela Arnani

Penulis

KOMPAS.com - Ada beberapa jenis instrumen investasi yang bisa dipakai untuk menyimpan dana dalam jangka waktu pendek dan menengah.

Perlu dicatat, investasi harus disesuaikan dengan tujuan keuangan masing-masing investor.

Investasi jangka pendek dan menengah bisa dipilih oleh investor yang ingin menyiapkan dana pendidikan, membeli rumah, haji, umroh, dan kebutuhan lain dalam jangka waktu 5=10 tahun ke depan.

Dikutip dari laman Kementerian Keuangan, jenis investasi jangka pendek dan menengah yang bisa dipilih antara lain deposito berjangka, Surat Berharga Negara (SBN), dan reksadana pasar uang.

Baca juga: Investasi adalah Apa? Ini Pengertian, Jenis, dan Tipsnya

Jenis investasi jangka pendek dan menengah

1. Deposito berjangka

Deposito berjangka merupakan produk bank mirip tabungan, tapi mempunyai suku bunga lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa.

Tingkat risiko deposito berjangka cukup rendah. Instrumen ini bisa dicairkan dalam jangka waktu sesuai kesepakatan.

Deposito berjangka memiliki jangka waktu atau tenor dari 1, 3, 6, 12, hingga 24 bulan.

Biasanya deposito berjangka juga bisa dicairkan lebih cepat dari jangka waktunya, tapi akan dikenai denda sesuai kebijakan masing-masing bank.

Baca juga: Deposito adalah Apa? Ini Penjelasannya

2. Surat Berharga Negara (SBN)

Surat Berharga Negara atau SBN adalah surat utang yang diterbitkan pemerintah kepada warga negara Indonesia.

SBN mempunyai berbagai jenis seperti Savings Bond Ritel (SBR), Sukuk Tabungan (ST), Sukuk Ritel (SR), dan Obligasi Negara Ritel (ORI).

Investasi SBN cukup terjangkau, yaitu mulai dari Rp 1 juta. Terkait suku bunganya, SBN menawarkan tingkat bunga yang berbeda-berda untuk tiap jenis SBN.

Anda bisa membaca mengenai apa itu SBN dan karakteristik dari setiap jenisnya di sini: Surat Berharga Negara (SBN).

Baca juga: Memahami Apa Itu SBN dan Jenisnya

3. Reksadana pasar uang

Instrumen reksadana pasar uang dikelola oleh manajer investasi dengan portofolio seperti deposito berjangka.

Tingkat risikonya cukup rendah, karena dana disimpan pada instrumen yang berisiko rendah dan dikelola oleh manajer investasi berpengalaman.

Dibandingkan deposito, reksadana pasar uang mempunyai keuntungan yaitu tidak adanya minimal dana yang dibutuhkan untuk investasi.

Potensi keuntungan dari reksadana pasar uang juga terbilang lebih tinggi dibandingkan deposito bank.

Itulah beberapa jenis investasi jangka pendek dan menengah yang bisa dipilih oleh masyarakat.

Baca juga: Reksadana Pasar Uang adalah Apa? Ini Pengertiannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com