Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelemahan Rupiah Bikin Maskapai Babak Belur

Kompas.com - 23/06/2024, 18:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sementara itu, salah satu maskapai nasional, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, mengakui pelemahan nilai tukar rupiah membuat bisnisnya babak belur.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, industri penerbangan lebih banyak menggunakan komponen impor yang dibayar menggunakan dollar AS sehingga pelemahan rupiah tentu menyebabkan biaya operasional terkerek naik.

"Kita komponen dollarnya kan gede. Ini kalau exchange rate kursnya melemah terus kan babak belur. Kita kan income-nya banyak rupiah," ujarnya saat ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (20/6/2024).

Baca juga: Terpukul Pelemahan Rupiah, Bos Garuda Indonesia Dorong Tarif Batas Atas Direvisi

Irfan menambahkan, secara keseluruhan, kinerja industri penerbangan tahun ini telah membaik dibandingkan saat pandemi Covid-19. Terlebih untuk Garuda Indonesia yang saat ini tengah melayani angkutan haji 2024.

Akan tetapi, pelemahan rupiah ditambah geopolitik di Timur Tengah yang tak kunjung reda tetap menjadi momok bagi industri yang berusaha bangkit kembali setelah sempat terpuruk saat pandemi Covid-19.

Oleh karenanya, dia meminta pemerintah untuk segera merealisasikan revisi TBA tiket pesawat yang tidak kunjung naik sejak 2019.

"Ini bukan industri yang marginnya gede sekali. Jadi ya cost kita coba jaga, revenue kita juga minta ada relaksasi (TBA)," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com