Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditopang Bea Masuk, Penerimaan Bea dan Cukai Batam Tembus Rp 176 Miliar Per Mei 2024

Kompas.com - 27/06/2024, 07:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Kantor Pelayanan Umum Bea Cukai Tipe B Batam, Kepulauan Riau mencatat, realisasi penerimaan negara dari kepabeanan dan cukai mencapai Rp 176 miliar per 31 Mei 2024.

Kepala Bidang Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi, KPU BC Batam Evi Octavia menjelaskan, jumlah realisasi penerimaan tersebut berasal dari bea masuk sebesar Rp 133,17 miliar, bea keluar Rp 25,97 miliar, dan cukai senilai Rp 16,75 miliar.

"Jumlah ini setara dengan 26,69 persen dari target tahunan yang mencapai Rp 659,45 miliar," kata dia dalam acara Press Tour Kementerian Keuangan, Rabu (26/6/2024).

Ia menambahkan, total penerimaan hingga Mei tersebut masih berada di bawah target yang dibidik yakni senilai 30 persen dari target tahunan.

"Targetnya baru tercapai 26,7 persen, seharusnya sekitar 30 persen," imbuh dia.

Baca juga: Bea Cukai Batam Tindak 233 Penyelundupan

Lebih lanjut, ia menerangkan, hambatan penerimaan negara tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah terbatasnya penerimaan dari sisi bea keluar akibat harga komoditas sawit yang turun. Penerimaan bea keluar dari kawasan Batam sendiri memang hanya ditopang oleh komoditas sawit ini.

Bea keluar memang baru mencapai angka 10 persen dari total target tahunan sampai akhir Mei 2024 dengan 10,52 persen.

Di sisi lain, bea masuk telah mencapai 33,96 persen maan dari cukai telah menembus 81,5 persen dari target.

"Kendala yang kami hadapi dalam penerimaan tahun ini adalah harga sawit yang turun, sehingga penerimaan bea keluar baru mencapai 10 persen. Angka tersebut menggerus penerimaan-penerimaan yang lain dari target keseluruhan," urai Evi.

Baca juga: Ciptakan Iklim Bisnis Kondusif, Bea Cukai Beri Izin TPB Berkala untuk 2 Perusahaan di Sumut

 


Ke depan, pihaknya tidak menutup kemungkinan akan melakukan strategi lain mengingat adanya kontraksi pada harga komoditas sawit.

"Mungkin ada (adjustment), tapi ini masih ada waktu, masih bulan Mei. Biasanya nanti akhir tahun ada adjustment," ungkap Evi.

Secara keseluruhan, ia optimistis target penerimaan di wilayah Batam tersebut akan mencapai target di akhir tahun.

"Kami tidak tahu ke depan, kalau nanti harga sawit naik tinggi sehingga bea keluar bisa meningkat itu bisa kami tutup. Cukai juga sudah bagus, hampir 80 persen dari target. Kemudian dari bea masuk sudah di atas 30 persen," tutup dia.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com