Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Sepeda Motor Sebaiknya Dicicil atau Tunai?

Kompas.com - 22/03/2019, 09:13 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepeda motor merupakan salah satu alternatif kenadaraan pribadi favorit penduduk Indonesia lantaran harganya yang realtif murah dibandingkan mobil, selain juga lebih leluasa melenggang di jalan raya.

Tahun lalu saja, data Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukkan adanya peningkatan penjualan sepeda motor sebesar 8,4 persen menjadi 6,3 juta unit dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Masyarakat pun semakin dimudahkan untuk bisa membeli sepeda motor dengan bebagai tawaran skema cicilan, baik melalui kredit perbankan dan multifinance, atau leasing.

Baca juga: Rupiah Bergejolak, Bagaimana Pasar Sepeda Motor Tahun Depan?

Sylke (27) pegawai swasta di Jakarta misalnya, memilih untuk membeli motor dengan skema leasing  sejak Oktober 2016 lalu. Dia memilih membeli motor dengan cicilan tersebut lantaran kebutuhannya untuk bekerja yang mendesaknya kerap berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam sehari.

Pertimbangan lainnya adalah lantaran dengan mencicil, sepeda motornya sudah diproteksi oleh asuransi.

"Waktu itu kalau cash Rp 18 juta apa ya, kan mahal. Terus kalau naik angkot mahal banget apalagi harus wara-wiri mulu. Jadi waktu itu uang muka cuma Rp 1 juta," ujar Sylke kepada Kompas.com, Rabu (20/3/2019).

Dengan tenor 17 bulan, setiap bulannya Sylke harus membayar cicilan Rp 1,3 juta.

Baca juga: Millenial, Ingat Ini soal Cicilan dan Utang

Jika ditotal keseluruhan, biaya yang harus dikeluarkannya untuk membeli sebuah motor mencapai Rp 23 juta, jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan membeli secara tunai.

"Tapi ya, aku sudah bisa langsung menerima motor dan merasakan manfaatnya di depan," ujar dia.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Ema (26) yang bekerja sebagai jurnalis di Jakarta. Dia memilih untuk membeli motor seharga Rp 14 juta dengan skema cicilan. Setiap tahunnya, dia menyetor Rp 668.000 dengan tenor sampai 35 bulan.

"Memang memilih yang tenornya paling panjang dan cicilannya paling kecil sih,"ujar dia.

Meskipun harga akhirnya jauh lebih mahal, Ema tak merasa rugi dengan membeli motor secara cicilan.

"Karena kalau nabung kan lama, sementara butuhnya sekarang," ujar dia.

Baca juga: BRI Incar Penyaluran Kredit Kendaraan Bermotor Rp 200 Miliar

Namun berbeda dengan Aziz (24) yang memilih untuk membeli motor dengan cash. Dia perlu untuk menabungkan pendapatan bulanannya selama 7 bulan ditambang dengan tabungan pribadi yang sebelumnya dia punya untuk membeli motor baru seharga Rp 19 juta.

"Gaji dua pertiga sebulan disisihkan selama 7 bulan, karena makan dan tidur masih sama keluarga jadi masih bisa," ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Whats New
Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

BrandzView
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Harga Emas Dunia Turun di Tengah Penantian Pasar

Harga Emas Dunia Turun di Tengah Penantian Pasar

Whats New
Resmi Melantai di BEI, Saham Emiten Aspal SOLA Naik 30 Persen

Resmi Melantai di BEI, Saham Emiten Aspal SOLA Naik 30 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com