Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Bisnis Offline dan Online Berkembang Bersamaan? Simak Tips Ini

Kompas.com - 25/04/2019, 11:00 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjadi pebisnis yang harus memiliki dua platform offline dan online, memang susah-susah gampang. Banyak sekali cara pemasaran yang berbeda dari kedua platform tersebut.

"Ada cara-cara yang berbeda saat kita memiliki dua platform bisnis. Disisi lain kita harus mengikuti teknologi yang berkembang sehingga harus multi-platform disamping kita juga harus menguatkan yang offline," kata Chief of Marketing Ruparupa.com Budiono Darmawan di Jakarta, Rabu (24/4/2019).

Bila Anda masih kebingungan memasarkan produk di online maupun offline, perhatikan cara-cara ini:

1. Visualisasi

Visualisasi sangat penting dilakukan. Apalagi dari sisi pemasaran online. Namun, orang kerap lupa dengan segi visualisasi. Padahal, visualisasi ini sangat menopang keseimbangan bisnis offline dan online.

"Pertama, yang terpenting adalah visualisasi. Bagaimana caranya kita bisa membuat orang yang berbelanja online seolah-olah berbelanja offline sehingga mereka bisa merasa menyentuhnya dan melihatnya secara langsung," kata Budi.

Cara yang dapat dilakukan dalam pemasaran online adalah memberikan foto produk sebanyak-banyaknya dari sisi yang berbeda. Selain itu, Anda juga bisa memadu madankan produk yang dijual dengan aksesoris lainnya.

"Contohnya, bila Anda memiliki bisnis furniture, Anda bisa padu padankan sofa dengan lampu hias, tempat tidur dengan pajangan dinding, maupun meja dengan vas bunga," ucap Budi.

2. Tidak Fokus Hanya di Satu Platform

Jangan hanya fokus pada bisnis offline maupun online Anda. Bila Anda ingin kedua bisnis berjalan lancar, seimbangkanlah cara pemasarannya.

"Selain online, kita juga harus mengimbangi orang-orang di korporasi dan lapangan. Begitu ada promo atau produk baru, kita harus edukasi kepada para pekerja. Sehingga nanti tidak ada miskomunikasi antara pebisnis, karyawan, dan pelanggan," ucapnya.

"Jadi sinkronisasi antara online dan offline itu harus kuat," lanjut Budi.

3. Tidak Berikan Diskon yang Berbeda

Jangan memberikan diskon yang berbeda antara platform online dan offline. Bila ini terjadi, penjualan antara platform offline dan online tidak seimbang.

"Kadang-kadang orang emang sentimen dengan harga. Kalau kita berikan diskon yang berbeda, pasti orang akan bertanya "Di online cashback kok di store enggak?". Pokoknya, harus konsisten di kedua platform," tambah Eric Lee, Head of e-Commerce and Digital Marketing Erafone.com di Jakarta, Rabu (24/4/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com