Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Start-Up Gemar Bakar Duit, Sehatkah Untuk Keberlanjutan Perusahaan?

Kompas.com - 23/07/2019, 13:42 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah menjadi rahasia umum bahwa perusahaan rintisan (start up) kerap melakukan aksi bakar uang (burning money) untuk menarik minat konsumen.

Misalnya saja, duo start up penyedia jasa transportasi on demand yang beroperasi di Indonesia, Go-Jek dan Grab kerap memberikan promo baik berupa diskon maupun cashback untuk meningkatkan jumlah pengguna.

Lalu, sehatkah hal tersebut untuk keberlanjutan perusahaan?

Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu menilai, fenomena bakar duit pada dasarnya hal yang lumrah terjadi di era digital ekonomi.

Dengan semakin meningkatnya jumlah pengguna, perusahaan rintisan akan memiliki data pengguna yang lebih besar untuk bisa meningkatkan layanannya.

"They use money to burn to scale up the platform. The more user you have, the more data you have, the more user use the platform, akan semakin beragam layanan yanh bisa diberikan," ujar Marie ketika memberikan paparan di Jakarta, Selasa (23/7/2019).

Baca: Pendiri Startup Mesti Hindari 4 Kesalahan Dasar Ini

Data menjadi elemen penting untuk keberlanjutan perusahaan rintisan.

Dia mencontohan, Grab dan Go-Jek yang awalnya hanyalah sebuah platform penyedia jasa transportasi, kini merambah bisnis lain mulai dari layanan pesab antar makanan, bahkan ke bisnis alat pembayaran.

Namun, ada banyak pertimbangan lain yang menurutnya dinilai oleh masyarakat sebagai konsumen atau penikmat jasa e-commerce salah satunya faktor keamanan pelayanan dari start up dan kepercayaan terhadap start up tersebut.

"Customer memang intinya melihat yang mana yang beneficial dari segi price tapi at the end of the day mereka juga akan menilai, oke meskipun beda Rp10 perak, mungkin saya akan bayar lebih mahal kalau service-nya reliable atau lebih baik servicenya, jadi bukan hanya masalah price tapi masalah rating daripada trust level ke platform itu penting," ujarnya.

"Oleh karena itu, kepercayaan terhadap platform itu juga tidak kalah penting," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com