Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Rekomendasi KEIN dan Perguruan Tinggi untuk Jokowi-Ma'ruf

Kompas.com - 13/09/2019, 15:39 WIB
Murti Ali Lingga,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Ekonomi dan Industri Indonesia (KEIN) dan sejumlah perguruan tinggi menyodorkan lima rekomendasi di bidang ekonomi untuk pemerintahan baru, Joko Widodo dan Ma’ruf Amin.

Rekomendasi ini untuk penguatan perekonomian Indonesia dengan memperhatikan dan mendorong Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) bisa berkembang. Sehingga dampak lebih besar pada perekonomian dalam negeri.

"KEIN telah melaksanakan perumusan inisiatif bersama sejumlah perguruan tinggi di Indonesia untuk melahirkan rekomendasi. Dengan harapan, rekomendasi yang diberikan dapat dijakankan dengan sebaik-baiknya oleh pemerintah an periode 2019-2024 demi tujuan yang telah dicita-citakan," kata Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta di Jakarta, Jumat (13/9/2019).

Arif menuturkan, Jowi dan Ma'ruf sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih telah menetapkan visi dan misi dalam membangun Indonesia selama lima tahun ke depan. Rekomendasi itu, diharapkan dapat menjadi pedoman bagi program dan kebijakan pemerintah, termasuk di bidang ekonomi.

Baca juga: Siapkah Pemerintahan Jokowi Merealisasikan Kartu Pra Kerja di 2020?

"Dalam mewujudkan pembangunan ekonomi, Presiden dan Wakil Presiden terpilih telah memiliki pedoman yang tegas: Memantapkan penyelenggaraan Sistem Ekonomi Nasional yang Berlandaskan Pancasila," ujarnya.

Menurut dia, pada penerapan rekomendasi untuk mencapai masyarakat adil dan makmur, pemerintah harus memasukkan rekomendasi KEIN dan perguruan tinggi menjadi bagian integral dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Dengan demikian, prinsip-prinsip dalam rekomendasi telah otomatis mengikat dan diharapkan menjadi prioritas nasional.

"Melalui penerapan seluruh rekomendasi ini, cita-cita pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 7 persen sangat mungkin tercapai. Selain itu, persoalan yang yang masih menjadi ganjalan kinerja perekonomian saat ini, yaitu neraca pembayaran yang masih defisit, sangat mungkin membaik seiring dengan pergerakan positif kinerja neraca perdagangan akibat pelaksanaan rekomendasi," sebutnya.

Baca juga: Ini Saran Pengusaha untuk Pemerintahan Jokowi Lima Tahun ke Depan

Berikut ini rekomendasi lengkap KEIN dan sejumlah perguruan tinggi di Independen tentang kebijakan ekonomi:

1. Mempersempit Ketimpangan dalam Kepemilikan Aset

Untuk mewujudkan hal ini, pemerintah harus mengembangkan pola kemitraan antara yang besar dengan yang kecil dan antara dunia usaha dengan individu (rumah tangga) agar tercipta ekses kesejahteraan secara berkesinambungan.

Selain itu, penerapan prinsip tersebut akan menciptakan ekosistem dunia usaha dan kesejahteraan yang berkesinambungan. Kondisi ini akan melahirkan masyarakat yang berdaya dan tenteram secara ekonomi maupun sosial.

2. Mendorong Wawasan Pembangunan yang Memprioritaskan Penguatan Domestik

Untuk mewujudkan hal ini, pemerintah harus mengembangkan model pembangunan ekonomi berbasis kekuatan lokal seperti di bidang produksi, sehingga sumber daya lokal berkembang bahkan mampu merespons peluang di dunia global. Hal ini juga diharapkan mampu menciptakan daya tahan perekonomian yang lebih baik, karena memaksimalkan sumber daya domestik.

Komitmen ini harus didukung melalui kebijakan pembangunan berbasis sumber daya wilayah secara spasial, mengingat pemerintah juga telah memberikan dukungan melalui pembangunan infrastruktur. Dengan demikian, pemerataan antarwilayah akan terjadi secara natural.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com