Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Pengusaha ASEAN Jajaki 16 Sektor untuk Kerja Sama, Ini Daftarnya

Kompas.com - 21/09/2019, 18:24 WIB
Murti Ali Lingga,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan pengusaha dari enam negara Asia Tenggara atau Asean mengikuti acara penjajakan kerja sama bisnis (business matching) di Hotel JW Marriott, Jakarta, Sabtu (21/9/2019).

Event ini diinisiasi oleh Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) dan Young Entrepreneur Network Development (YEN-D) yang berlangsung dia hari, sejak 21-21 September.

Ketua Umum Japnas, Bayu Priawan Djokosoetono mengungkapkan, acara ini merupakan kerja nyata dari Japnas untuk membuka jaringan dan kerja sama antara pengusaha Indonesia dengan lima negara di Asia tenggara.

"Dengan business matching ini diharapkan terjalin kesepakatan kedua belah pihak pelaku usaha, terbuka network baru, dan saling bersinergi membuka peluang usaha yanh baru," kata Bayu di Jakarta, Sabtu (21/9/2019).

Baca juga: Di Jakarta, Ratusan Pengusaha dari 6 Negara Jajaki Kerja Sama

Bayu menjelaskan, selama acara ini nilai kerja sama ditargetkan bisa mencapai ratusan juta dollar AS dari para pengusaha-pengusan yang terlibat. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini dihadiri ratusan 300 peserta dari negara-negara Asia Tenggara.

"Kami berharap bisa lebih dari 100 juta dollar AS," ujarnya.

Dia menerangkan, business matching ini bisa menjadi gerbang awal untuk bisa menjalin kerja sama lanjutan antara pengusaha Indonesia dengan negara lainnya.

"Secara periodik kami juga telah melaksanakan Business Matching di berbagai provinsi secara periodik, mengidentifikasi produk-produk di daerah dan membuka akses keluar," lanjutnya.

Adapun 16 sektor dalam kerja sama ASEAN itu terdiri dari accessory, jewelry, cosmetics, fashion & apparel, agriculture, automotive, transportation & logistics, clothing and garments, tooling & construction.

Kemudian, ada juga consumer goods & services, education, electric, gadgets & home appliances, food & beverage, furniture, marine industry, packaging, pharmaceuticals & biotechnology,real estate, technology & digital services serta energy.

Pada penjajakan kerja sama ini, salah satu yang paling diminati ialah pengembangan agrikultur dari negara Thailand. Karena negara berjuk Gajah Putih tersbut dinilai lebih unggul dan baik.

"Thailand itu kan negara yang ekonominya maju. Kalau kita bicara dari sisi agrikultur bahkan mereka cenderung lebih maju dari Indonesia dan tentu banyak potensi sinergi, khususnya di bidang agriculture antara Indonesia dengan Thailand," tutupnya.

Sementara itu, Presiden YEN-D Indonesia, Doni Teguh menambahkan, YEN-D merupakan program penggemblengan pengusaha muda Thailand digabung dengan pengusaha negara lain yang diselenggarakan oleh Kementerian Ekonomi Thailand. Dimana dalam agenda ini Indonesia merupakan salah satu partnernya.

”Event Japnas YEN-D South East Asia Business Matching 2019 di Jakarta kali ini sebagai ajang mempertemukan pengusaha asal Thailand, Singapura, Malaysia, Kamboja, Vietnam dan Indonesia," kata Doni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com