Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belanja di Pasar Peterongan Semarang, Bayarnya Bisa Pakai QR Code

Kompas.com - 22/11/2019, 10:14 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Berbelanja di pasar tradisional kini tak perlu lagi menggunakan uang tunai. Salah satunya berbelanja di Pasar Peterongan, Semarang, Jawa Tengah.

Ibu-ibu pengguna metode pembayaran nontunai tidak perlu repot membawa dompet serta uang tunai lagi. Sebab, LinkAja bekerja sama dengan Dinas Perdagangan Kota Semarang meluncurkan solusi pembayaran nontunai di 65 merchant yang ada di Pasar Peterongan.

Berbelanja di sana, cukup menggunakan transaksi pembayaran QR Code Indonesia Standard (QRIS).

Kemudahan transaksi elektronik ini memungkinkan para penjual yang menyediakan layanan pembayaran dengan QR Code untuk memiliki satu QR Code saja, yang bisa digunakan untuk lebih dari satu operator pembayaran.

Baca juga: Donasi ke Rumah Ibadah Kini Bisa Pakai QR Code

Jadi, tidak hanya di pasar modern yang berbelanja gunakan transaksi nontunai, pasar tradisional pun bisa.

Sementara, tahap sosialisasi dan edukasi juga telah dilakukan secara bertahap kepada para pedagang pasar, agar mereka memahami pemanfaatan teknologi dalam sistem pembayaran pada kegiatan jual-beli yang dilakukan sehari-hari.

“Kami menyadari adanya perubahan perilaku konsumen dalam bertransaksi, dimana saat ini mayoritas konsumen mulai memilih bertransaksi secara nontunai dalam kesehariannya. Digitalisasi jual-beli yang LinkAja hadirkan di Pasar Peterongan jadi solusi bagi pedagang pasar dan pembeli untuk mengubah kebiasaan penggunaan uang tunai yang merepotkan bagi kedua belah pihak, menjadi transaksi yang aman, nyaman, dan praktis," kata Direktur Operasi LinkAja, Haryati Lawidjaja, dalam keterangan resmi, Jumat (22/11/2019).

Baca juga: BI Dorong Transaksi di Pasar Tradisional Pakai QR Code

LinkAja menyediakan experience booth di sana dengan fasilitas top up saldo, yang memungkinkan para pembeli untuk dapat bertransaksi nontunai secara langsung di berbagai merchant yang ada di Pasar Peterongan hingga satu bulan ke depan.

Perlu diketahui, fasilitas top up saldo bagi para pembeli juga dapat dilakukan di berbagai titik cash in yang ada di sekitar area pasar, seperti ATM Himbara (Himpunan Bank Milik Negara), gerai Alfamart dan Indomaret, hingga Kantor Pos dan Pegadaian.

"Kami harap upaya ini dapat menjadi keuntungan kompetitif bagi pedagang untuk bersaing dengan berbagai tempat perbelanjaan modern, selain tentunya dapat berkontribusi bagi peningkatan kebiasaan bertransaksi secara elektronik, dalam upaya kami meningkatkan indeks inklusi keuangan di Indonesia," ujarnya.

Selain di Pasar Peterongan, pembayaran transaksi nontunai LinkAja telah merambah di Pasar Beringharjo Yogyakarta, Pasar Mayestik DKI Jakarta, Pasar Oro-oro Dowo Malang, dan beberapa pasar lainnya di Jawa dan Sumatera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com