Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri KKP Edhy Prabowo: Kalau Mau Kaya, Jadi Nelayan

Kompas.com - 03/12/2019, 19:00 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyebut bahwa menjadi nelayan lebih menguntungkan ketimbang jadi pegawai negeri. Hal ini diungkapkan Edhy kala menjawab pertanyaan mengenai inovasi anak muda di sektor perikanan.

"Tidak hanya setelah lulus terus pencapaiannya nyari (kerja) pegawai negeri, kalau mau kaya jadi nelayan," kata Edhy, di Gedung Mina Bahari III Gambir Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2019).

Edhy menyebut, banyak potensi dan inovasi yang bisa dikembangkan oleh anak muda. Dan ini bukan hanya menjadi tanggung jawab dari Dirjen Budidaya, tapi juga Kepala Badan Riset agar ke depannya mampu menghasilkan generasi-generasi yang berkemampuan optimal di sektor perikanan.

Baca juga: Menteri KKP Edhy Prabowo: Saya Enggak Perlu Pencitraan...

Saat ini anak-anak muda semakin berinovasi yang membuat pekerjaan semakin mudah dan efisien. Ia juga mengapresiasi anak muda yang mampu membuat kincir tambak dengan modal generator dan dioperasikan melalui komputerisasi.

"Misalnya alat kincir untuk tambak, ini bermodalkan generator yang dijual di tukang bangunan. Ternyata mereka bisa buat dan ini harganya lebih murah. Inovasi ini juga bisa dioperasikan melalui komputerisasi," tambahnya.

Namun, inovasi tanpa regulasi tampaknya adalah hal yang sia-sia. Maka dari itu, ia berencana untuk melakukan pertemuan dengan para stakeholder dan pemangku kepentingan untuk meringankan masalah regulasi.

"Saya yakin sebagai misal tentang aturan-aturan yang kita bisa lakukan, terkait komputerisasi dan masalah ijin," ungkapnya.

Baca juga: Simak, Tips Melindungi Data Pribadi Agar Tak Disalahgunakan

Rapat nasional ini akan dilakukan pada tanggal 4 sampai 5 Desember 2019 bersama dengan kepala dinas seluruh Indonesia, Karantina dan Kabupaten Kota. Hal ini dilakukan agar dapat mengetahui progran kerja yang diinginkan Pemda.

"Insentif kan sudah kita lakukan, tinggal (hasil) tiap temuan itu harus membuat cara pikir kita agak berubah, dan ini yang harus kita lakukan," jelasnya.

Lebih lanjut, pertemuan ini dilakukan untuk meminimalisir masalah komunikasi yang selama ini buntu. Namun Edhy enggan menyebut tujuan pertemuan tersebut sebuah gebrakan darinya di sektor perikanan.

"Kalau ada yang nanya saya gebrakan, saya enggak tau yang dimaksud gebrakan. Saya hanya mau bicara langkah ini untuk menyatukan komunikasi. Supaya disektor ini tidak ada lagi komunikasi yang buntu. Disinilah kita bisa mebangun sektor ini," tegasnya.

Baca juga: Garuda Indonesia Lepas Tangan Soal Onderdil Harley Davidson Ilegal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com