Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Perlu Buat Pasar Ikan Internasional, Mengapa?

Kompas.com - 04/12/2019, 16:28 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, Indonesia perlu memulai pembangunan pasar ikan internasional (international fish market).

Pasalnya, sektor perikanan berpotensi menyumbang ekonomi hingga Rp 2.258 triliun (160 miliar dollar AS) atau sekitar 8-11 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Adanya penataan ulang tempat pelelangan ikan yang diperkirakan mampu meraup potensi itu.

"Variabel yang paling mungkin adalah menata ulang tempat pelelangan ikan. Indonesia sebagai negara dengan samudera luas, itu tidak satu pun kita punya international fish market. International fish market ini memang harus segera kita mulai," kata Suharso di Jakarta, Rabu (4/12/2019).

Baca juga: Dorong Konsumsi, Beli Ikan Bakal Bisa Lewat Aplikasi

Tidak adanya pasar ikan internasional di RI membuat Indonesia tertinggal dengan negara-negara lainnya. Suharso menyebut, negara di sekitar Indonesia telah memiliki pasar ikan internasional.

Sebut saja di Jepang, pasar ikan General Santos di Filipina, atau pasar ikan Freemantle di Australia. Begitu pun di Thailand yang telah memiliki pasar ikan internasional di beberapa titik lokasi.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa.KOMPAS.com/RAKHMAT NUR HAKIM Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa.

Suharso menuturkan, ada 3 titik lokasi yang berpotensi dibangun pasar ikan internasional. 3 titik lokasi itu pernah diusulkan JICA kepada Bappenas, antara lain Likupang (Sulawesi Utara), Tual (Maluku), dan Bagansiapiapi (Riau).

Likupang yang kini menjadi destinasi wisata memang telah disiapkan menjadi pasar ikan internasional, terlihat dari dibangunnya hotel bintang lima dan anjungan sejak tahun 1990.

Baca juga: Edhy Prabowo: Kami Akui Saat Ini Belum Optimal di Budidaya Ikan

"(Kawasan pasar ikan internasional) itu memerlukan hotel bintang lima, sarana, dan prasarana, night light yang bagus, dan itu salah satu pilihannya Sulawesi Utara (Likupang)," ungkap Suharso.

Terlebih, di Likupang telah tersedia ikan lengkap dengan budidayanya. Begitu pun industri pengolahan ikan.

Hal inilah yang membuat Likupang cocok dibangun pasar ikan berskala internasional.

"Likupang itu lebih cocok dan siap untuk jadi pelelangan ikan nasional karena ikannya udah tersedia, industrinya ada, budidayanya juga tersedia," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Whats New
PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

Whats New
BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

Whats New
OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

Whats New
Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Earn Smart
Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com