Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Bandara Kediri Dimulai April 2020

Kompas.com - 16/01/2020, 19:32 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan pembangunan bandara  di Kediri, Jawa Timur, akan dimulai pada April 2020.

Bandara Kediri saat ini dalam tahap penetapan lokasi dan pematangan desain.

Pembangunan bandara ini akan dilakukan di lahan seluas 450 hektare. Rencananya, landasan pacu bandara (runway) akan dibangun sepanjang 3.000 meter.

Mengenai lahan yang belum dibebaskan, menurut Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Polana Banguningsih Pramesti, hanya tersisa 2 persen.

"Pembebasan (lahan) sudah sedikit lagi. Sekitar 98 persen (sudah bebas). Ground breaking 16 April 2020," ucapnya saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Kamis (16/1/2020).

Baca juga: Kemenhub: Bandara Kediri Bakal Dibangun Awal Tahun 2020

Bandara Kediri tersebut menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU. Rencananya bandara akan dibangun oleh PT Gudang Garam Tbk dan Angkasa Pura I sebagai pihak pengelola operasionalnya.

Namun, sebelum proses pembangunan, pihak pemerintah dan Gudang Garam menunggu rekomendasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

"Sudah ada, dan saat ini sedang proses penetapan lokasi dari pihak Gudang Garam sudah melakukan studi. Tinggal menunggu dari rekomendasi RTRW," katanya.

Ditargetkan pembangunan Bandara Kediri akan rampung dalam 2,5 tahun.

Baca juga: Gudang Garam Telah Kucurkan Rp 1 Triliun Untuk Bandara Kediri

Namun, pemerintah mengupayakan akhir tahun 2020, tahap pertama pembangunan akan selesai dengan kapasitas 1,5 juta penumpang. Bandara tersebut, lanjut Polana, akan masuk kategori sistem multi bandara (multi airport system).

Akan tetapi, tidak merujuk menjadi bandara internasional. Sebab, sudah terdapat Bandara Internasional Juanda yang berlokasi di Surabaya.

"1,5 juta tahap awal. Saya rasa (bandara) internasional sudah ada di Surabaya, saya rasa multi airport. Targetnya akhir 2020 sudah bisa dimulai tahap satu," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero), Faik Fahmi mengatakan, Bandara Kediri bakal dikelola oleh pihak mereka. Sebelumnya, sempat diberitakan jika Angkasa Pura II yang akan mengelola.

"Ya mudah-mudahan sampai sejauh ini dengan AP I," ucapnya.

Baca juga: Menhub Janji Pembangunan Bandara Kediri Tak Lebih dari 2 Tahun

Meski menggunakan skema KPBU, nilai investasi untuk Bandara Kediri sendiri belum dapat dipastikan.

"Belum. Itu belum disampaikan secara pasti. Ini kan tahap awal ya. Tadi lebih bicara kepada persoalan teknis mengenai proses penetapan lokasi yang masih terhambat ya jadi belum masuk ke aspek bisnis atau kerja sama seperti apa. Tadi hanya diminta AP I dan Gudang Garam berbicara mengenai aspek bentuk kerja samanya seperti apa," jelasnya.

Faik menilai, potensi adanya Bandara Kediri akan membantu kepadatan penerbangan yang ada di Surabaya.

"Saya kira (bandara) Kediri sangat potensial dengan catatan aksesibilitasnya dibangun dengan baik sehingga akses ke Surabaya juga bisa mudah. Dan ini bisa jadi alternatif untuk penerbangan ke Jatim. Karena Juanda sudah mengalami kapasitas yang harus dikembangkan. Nah ini pengembangan bisa melalui Kediri," katanya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com