Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: Banjir Tak Hanya Ganggu Ekonomi Jakarta, tapi...

Kompas.com - 26/02/2020, 11:31 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya sejak Selasa (25/2/2020) dinilai berdampak cukup signifikan terhadap rantai perekonomian nasional.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Pieter Abdullah mengatakan, terganggunya berbagai aktifitas perekonomian di Jakarta akibat banjir juga berimbas kepada daerah lain.

"Banjir tidak hanya mengganggu aktifitas ekonomi di Jakarta tetapi juga yang di luar Jakarta," ujar dia kepada Kompas.com, Rabu (26/2/2020).

Baca juga: Sandiaga Uno: RI Masih Negara Berkembang, Belum Berpenghasilan Tinggi

Menurutnya, hal ini diakibatkan terganggunya distribusi dari wilayah Ibu Kota ke daerah lainnya.

"Distribusi barang terhenti, otomatis merugikan banyak pelaku ekonomi di luar Jakarta," kata dia.

Selain itu, banjir juga dinilai sangat merugikan pelaku usaha di Jakarta. Kerugian ini dirasakan oleh pelaku usaha kecil maupun besar.

"Kita bisa melihat sendiri karena adanya banjir warung dan toko tidak bisa buka. Artinya mereka kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan," tuturnya.

Baca juga: Akankah Pemerintah Suntikan Rp 15 Triliun Demi Selamatkan Jiwasraya?

Sementara itu, bagi pelaku usaha besar kerugian dirasakan dari berbagai aspek. Mulai dari jalur distribusi yang terganggu hingga banyaknya pegawai yang tidak bisa bekerja.

"Belum lagi kalau kita memperhitungkan secara ekonomi dampak negatif banjir lainnya, seperti rusaknya fasilitas umum, munculnya gangguan kesehatan masyarakat, atau juga munculnya ketegangan atau friksi sosial," ujarnya.

Oleh karenanya, Pieter mendorong pemerintah untuk segera menangani bencana ini dan melakukan pencegahan agar hal serupa tidak berulang.

"Jadi kalau di total kerugian yang ditimbulkan oleh banjir ini sangat besar," ucapnya.

Sebagai informasi, banjir telah menggenangi beberapa wilayah di Jakarta dan sekitarnya sejak Selasa (25/2/2020). Akibatnya banyak pelaku usaha yang mengeluhkan bisnisnya terganggu.

Baca juga: Mau Nelayan RI Melaut Sampai Alaska, Edhy Prabowo Lobi Internasional

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com