Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Virus Corona, Bukit Asam Sebut Ekspor Batu Bara Bisa Meningkat

Kompas.com - 04/03/2020, 14:01 WIB
Rully R. Ramli,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) menyatakan, merebaknya virus corona berpotensi meningkatkan permintaan ekspor batu bara, khususnya ke China.

Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin mengakui, virus corona berpotensi berdampak terhadap kinerja perseroan. Kendati demikian, ia meyakini permintaan terhadap batu bara tidak akan bekurang.

Pasalnya, batu bara masih menjadi komoditas utama pembangkit listrik.

Baca juga: 2019, Laba Bukit Asam Turun 18 Persen ke Rp 4,1 Triliun

"Memang ada dampak virus coroa. Tapi kan listrik enggak mungkin mati kan gara-gara virus corona. Jadi kebutuhan batu bara malah mungkin bisa aja sebaliknya (meningkat)," ujarnya di Jakarta, Rabu (4/3/2020).

Arviyan menjelaskan, merebaknya virus corona di Negara Tirai Bambu bisa saja menurunkan produksi batu bara China. Padahal, pada saat yang bersamaan China merupakan konsumen batu bara terbesar dunia.

Dengan demikian, China dimungkinkan meningkatkan impor batu bara.

"Mereka ngurangin produksi bisa aja. Makanya mereka minta impor," katanya.

Baca juga: Pembangunan Pabrik Gasifikasi Bukit Asam dan AS Tak Terganggu Corona

Meskipun begitu, Arviyan menambah, sampai saat ini China masih belum menambah permintaan jumlah impor batu bara.

"Tapi belum ada cancel order," ucapnya.

Ditemui di tempat yang sama, Direktur Niaga Bukit Asam Adib Ubaidilah mengatakan, pihaknya tidak khawatir apabila ekspor batu bara ke China nantinya terganggu.

Sebab, Bukit Asam sudah mulai fokus melakukan ekspor ke beberapa negara alternatif sejak beberapa tahun lalu.

"Untuk 2020 relatif sangat kecil penjualan ke China dan Jepang. Sekarang lebih banyak ke Taiwan dibuka market baru permintaan batu bara kalori tinggi cukup besar," ucap dia.

Sebagai infomasi, Bukit Asam mencatatkan total pendapatan usaha sepanjang tahun 2019 sebesar Rp 21,8 triliun, dimana 41 persen diantaranya berasal dari penjualan batu bara ekspor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com