Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kata Bos BRI soal Fintech

Kompas.com - 12/03/2020, 16:39 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Segmen bisnis PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk banyak menyasar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal tersebut memungkinkan bisnisnya terbentur dengan keberadaan teknologi financial (tekfin) peer to peer lending.

Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sunarso mengakui, keberadaan fintech harus diwaspadai. Pasalnya fintech menawarkan pencairan dana dengan cepat kepada nasabahnya meski berbunga tinggi.

"BRI rajanya UMKM. Tapi tidak diduga-duga mungkin fintech kecil-kecil (pinjamannya) tapi ada Rp 1 juta (fintech) itu kan harus kita waspadai," kata Sunarso di Menara Kompas, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Cerita Bos BRI soal Makna Profesionalitas

Namun, kehadiran fintech sebagai kompetitor juga membuat Bank BRI semakin berbenah. Bahkan, pihaknya tak menutup kemungkinan untuk bekerja sama dengan fintech guna meningkatkan pelayanan kepada nasabah.

"Bank aman tapi (pencairannya) lambat. Fintech belum tentu aman tapi cepat dan mudah. Suatu saat kalau fintech dikelola seperti bank, maka akan jadi mudah, murah, cepat, dan aman. Itu bagus, kita di anak perusahaan punya juga kolaborasi fintech itu," ungkapnya.

Di sisi lain Sunarso menuturkan, dipilihnya UMKM sebagai segmen bisnis karena dari awal BRI memang dibentuk sebagai bank yang bisa melayani masyarakat kecil dan menengah. Di sisi lain, 99 persen unit usaha di Indonesia adalah UMKM sehingga banyak potensi di dalamnya.

"Jadi kalau begitu, enggak usah lah mikir macam-macam, fokus saja kepada segmen UMKM ini. Tapi fokus di segmen UMKM bukan berarti enggak ada tantangannya. Kita harus menangani nasabah sebanyak mungkin, kecil-kecil, maka operational risk dan cost-nya tinggi," jelasnya.

Baca juga: Ditanya Soal Restrukturisasi Kredit Akibat Corona, Ini Kata Dirut BRI

Untuk itu, Sunarso mengklaim keberadaan fintech juga membantu BRI memperkecil biaya operasi sehingga kolaborasi sangat dimungkinkan.

"Beruntung kita sekarang ini ada disruption factor. Bagi BRI mungkin kita termasuk yang beruntung, karena yang bisa menurunkan operational cost adalah digital. oleh karena itu kami mendigitalkan apa yang bisa di-digital process. Lebih cepat, lebih mudah, dan lebih produktif maka human error berkurang," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com