Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantau Persebaran Risiko Covid-19, Developer Lokal Kembangkan Aplikasi IndonesiaBisa

Kompas.com - 03/04/2020, 15:29 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah developer lokal mengembangkan aplikasi IndonesiaBisa untuk memantau sebaran risiko Covid-19. Cara kerja aplikasi tersebut yakni dengan mengumpulkan data pengguna.

Salah satu developer yang terlibat pengembangan aplikasi IndonesiaBisa, Aji memaparkan cara kerja aplikasi ini sama seperti aplikasi Waze dan Google Maps. Semakin banyak pengguna aplikasi maka semakin akurat informasi sebaran resiko COVID-19 yang dihasilkan.

"Untuk dapat melihat informasi sebaran resiko pada area tertentu, pengguna diminta untuk terlebih dulu berbagi informasi mengenai kondisi kesehatannya melalui self-assessment, dan menghidupkan GPS. Berdasarkan pada informasi pada self-assessment aplikasi akan menghitung tingkat risiko dan menentukan warna yang bersesuaian (hijau, kuning, merah)," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (3/4/2020).

Baca juga: Lakukan "Screening" Corona secara Online di Aplikasi Ini

Dengan adanya  informasi ini diharapkan pengguna dapat berhati-hati atau bahkan menghindari area yang banyak terdapat titik berwarna merah.

Sementara itu khusus untuk perangkat yang dilengkapi dengan BLE (Bluetooth Low Energy) aplikasi ini juga menyediakan fitur tambahan untuk mendeteksi pengguna lain yang berada pada jarak tertentu di sekitarnya.

Selanjutnya aplikasi akan menyimpan data pergerakan/lokasi dari setiap pengguna selama 14 hari terakhir dan daftar pengguna lain yang pernah berdekatan dalam periode tersebut.

Berdasar data histori, aplikasi akan memberikan peringatan apabila ternyata pengguna pernah berdekatan dengan pengguna lain yang memiliki tingkat resiko tinggi atau mengalami peningkatan risiko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com