Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turun 9,8 Dollar AS, Harga Emas Dunia Masih di Level 1.735,6 Dollar AS

Kompas.com - 25/04/2020, 11:07 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber Antara

CHICAGO, KOMPAS.com - Harga emas turun pada akhir perdagangan Jumat (24/4/2020) waktu setempat (Sabtu pagi WIB).

Penurunan harga logam mulia ini dipicu aksi para investor yang ambil keuntungan di tengah kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global dan langkah-langkah stimulus besar-besaran bank-bank sentral utama terus mendukung emas.

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, turun 9,8 dollar AS atau 0,56 persen menjadi ditutup pada 1.735,6 dollar AS per ounce.

"Kami melihat aksi ambil untung jangka pendek di sini dalam emas," kata Tai Wong, kepala perdagangan derivatif logam mulia dan logam dasar di BMO.

Baca juga: Melonjak Rp 10.000, Berikut Rincian Harga Emas Antam Hari Ini

"Namun, emas berada di dekat level tertinggi pergerakannya karena investor ritel dan institusional telah secara konsisten membeli ketika neraca global telah menggelembung dan prospek ekonomi global tetap sangat tidak pasti," tambah dia.

Wabah Covid-19 yang telah menginfeksi lebih dari 2,7 juta orang secara global, telah mendorong negara-negara untuk memperluas penguncian guna mengurangi penyebarannya, sementara bank-bank sentral telah melepaskan gelombang langkah-langkah untuk membatasi korban keuangan.

Pada Kamis (23/4/2020) Dewan Perwakilan Rakyat AS menyetujui rancangan undang-undang bantuan virus corona senilai 484 miliar dolar AS, sementara para pemimpin Uni Eropa menyetujui paket penyelamatan langsung sekitar 500 miliar euro.

Emas merupakan pilihan investasi yang dinilai aman selama masa ketidakpastian politik dan keuangan, cenderung mendapat manfaat dari langkah-langkah stimulus luas dari bank-bank sentral karena secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.

"Emas terus mendapat manfaat dari campuran besar stimulus yang terlihat dari seluruh dunia. Juga harapan yang cukup tinggi bahwa kita tidak mendekati akhir dari stimulus (mendorong) perdagangan dan itu akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang," kata Edward Moya, seorang analis pasar senior di broker OANDA.

"Satu hal yang dapat menggagalkan reli emas adalah terobosan vaksin untuk COVID-19," lanjut dia.

Sementara logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 9,4 sen atau 0,61 persen, ditutup pada 15,263 dollar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 14,2 dollar AS atau 1,8 persen, menjadi 773,8 dollar AS per ounce.

Baca juga: Harga Emas Masih Bakal Naik?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com