Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boeing Kembali Produksi 737 Max

Kompas.com - 28/05/2020, 06:37 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Boeing tengah melanjutkan produksi pesawat jenis 737 Max yang tengah dikandangkan di banyak negara di dunia.

Sebelumnya, Boeing sempat menghentikan produksi pesawat jenis tersebut pada Januari seiring dengan pengandangan 737 Max secara masal di seluruh negara di dunia berlangsung lebih lama dari yang diharapkan.

Dikutip dari CNBC, maskapai telah dilarang ujntuk menerbangkan pesawat jenis 737 Max sejak bulan Maret 2019 lalu setelah dua kecelakaan pesawat terjadi di Indonesia dan Ethiopia yang menewaskan 346 jiwa. Kedua kecelakaan tersebut terjadi hanya dalam waktu lima bulan.

Baca juga: Selagi Murah, Arab Saudi Borong Saham Facebook Hingga Boeing

Kembali diproduksinya 737 Max telah diperkirakan banyak pihak, selain itu, hal tersebut merupakan batu loncatan baru bagi Boeing.

Perusahaan telah berhenti melakukan pengiriman jenis armada pesawat itu setelah kecelakaan kedua terjadi.

Produsen pesawat itupun telah mencatatkan lonjakan pembatalan pesanan pesawat dari banyak pelangan tahun ini seiring dengan pandemi virus corona yang juga kian menekan kinerja perusahaan.

Boeing masih melanjutkan produksi pesawat jenis 737 Max sebelum akhirnya berhenti di Januari. Di sisi lain, ratusan dari hasil produksi tersebut telah menumpuk di gudang penyimpanan di Amerika Serikat.

Proses sertifikasi ulang untuk pesawat-pesawat yang telah diproduksipun tertunda karena banyak masalah baru yang muncul. Selain itu, banyak pula htugas yang harus diselesaikan Boeing berjalan lebih lama dari yang diperkirakan.

Baca juga: Imbas Corona, Maskapai Terbesar Amerika Latin Bangkrut

Namun demikian, Boeing menolak berkomentar apakah Administrasi Penerbangan Federal (FAA) dalam waktu dekat memberikan sertifikasi layak terbang untuk armada 737 Max.

"Pekerjaan pada proyek berlanjut, seperti halnya penolakan kami untuk berspekulasi pada kerangka waktu untuk menyelesaikannya," kata FAA dalam sebuah pernyataan.

Tahun lalu maskapai-maskapai di dunia telah meminta produsen pesawat untuk memproduksi pesawat hemat bahan bakar untuk membantu permintaan perjalanan yang tinggi. Namun demikian tahun ini, maskapai justru dihadapkan pada kondisi yang bertolak belakang, terlalu banyak pesawat dengan kapasitas penumpang yang nyaris nol lantaran pandemi.

Boeing pun saat ini tengah berupaya untuk memangkas ongkos produksi lantaran perusahaan tengah dihadapkan pada kondisi tingkat permintaan pesawat baru yang suram. Sebelumnya, CEO Boeing Dave Calhoun sempat menyatakan perusahaan bakal memutus hubungan kerja sekitar 7.000 pekerja pekan ini. Jumlah tersebut hanya sedikit dari rencana pemangkasan sebesar 10 persen dari keseluruhan pegawai Boeing yang mencapai 160.000 orang.

Adapun produksi dari 737 Max akan berlangsung secara perlahan dan bertahap.

Baca juga: CEO Boeing Prediksi Satu Maskapai AS Bakal Gulung Tikar akibat Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com