Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Nama-nama Besar Perusahaan Teknologi Mulai Rontok Akibat Covid-19

Kompas.com - 05/06/2020, 15:17 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Pendemi virus corona atau Covid-19 membuat banyak startup memasuki masa kritis, tak terkecuali perusahaan-perusahaan rintisan raksasa yang sudah berskala besar.

Jangankan membakar duit sebagaimana yang lazim dilakukan startup, mempertahankan bisnisnya saja sudah susah payah. PHK jadi jalan yang ditempuh berbagai startup dunia agar bisa bertahan saat pandemi Covid-19.

Bisnis starup yang terpuruk terjadi di seluruh dunia. Di Amerika Serikat (AS), startup yang masuk kategori unicorn dan decacorn juga terpaksa melakukan PHK massal pada para karyawannya.

Sepanjang 11 Maret - 26 Mei 2020 di AS, Visual Capitalist merilis, hampir semua sektor terimbas Covid-19, sehingga memaksa perusahaan-perusahaan rintisan teknologi memangkas jumlah karyawannya dalam skala besar.

Baca juga: Jeff Bezos Investasi Rp 217 Miliar Pada Startup Pengiriman Barang

Sepanjang periode tersebut, PHK sudah terjadi di 30 startup paling mendominasi di AS. Masing-masing perusahaan telah mengurangi karyawannya hingga lebih dari 250 orang.

Startup paling terpukul dari pandemi corona adalah perjalanan dan pariwisata. Di sektor transportasi, Uber sudah melakukan PHK pada 6.700 orang atau seperempat dari total pegawainya.

Lalu Bird yang melakukan PHK sebanyak 406 orang atau sekitar 30 persen dari total karyawan, dan Lyft memberhentikan 982 orang atau 17 persen total pegawainya.

Di sektor perjalanan dan pariwisata, Airbnb tercatat melakukan PHK sebanyak 1.900 pegawai (25 persen), TripAdvisor 900 pegawai (25 persen), Sonder 400 orang (33 persen), dan TripActions 300 orang (25 persen).

Baca juga: New Normal, UMKM dan Startup Bakal Diuntungkan?

Lalu di sektor consumer, ada Magic Leap yang memecat 1.000 orang (50 persen), Yelp 1.000 orang (17 persen), dan Jull 900 orang (30 persen).

Sektor lainnya seperti industri makanan, kesehatan, logistik, properti, dan keuangan juga terpukul berat setelah pandemi. Persentase angka PHK sangat besar.

Beberapa di antaranya yakni Toast (50 persen), ezCater (44 persen), Eventbrite (45 persen), Opendoor (35 persen), Flywheel Sport (98 persen), Sojern (50 persen), dan Sage Therapeutics (53 persen).

Kondisi sulit ini terjadi di seluruh dunia. Stone, startup unicorn yang berbasis di Brasil telah memecat 20 persen tenaga kerjanya. Sebanyak 8 persen saham perusahaan pembayaran digital ini dimiliki Warren Buffet.

Baca juga: 4 Hal agar Bisnis Startup Tetap Eksis di Tengah Pandemi Covid-19

Di India, perusahaan-perusahaan startup raksasa kini berjuangan agar bisa tetap bertahan saat pandemi. Swiggy harus memberhentikan 1.100 orang pegawainya (14 persen), lalu Ola sebanyak 1.400 orang (35 persen).

Lalu CureFit 800 orang (16 persen), Uber India 600 orang (23 persen), Zomato 520 orang (13 persen), dan Lendingkart 500 orang (50 persen).

Startup pengiriman makanan asal India, Zomato, menyebut kebijakan lockdown membuat industri restoran lumpuh. Di sisi lain, pengiriman makanan via daring juga anjlok drastis.

"Sejumlah restoran sudah tutup permanen. Kami tahu ini hanyalah puncak gunung es. Sulit kembali ke situasi normal," kata Deepinder Goyal seperti dikutip dari Reuters.

Baca juga: Dapat Suntikan Dana 800 Juta Dollar AS, Northstar V Siap Modali Berbagai Startup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com