JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana menggabungkan PT Angkasa Pura I dan II. Penggabungan ini dilakukan karena kedua perusahaan bergerak dalam industri yang sama, yakni pengelola bandara.
Hal tersebut diungkapkan Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI pada Selasa (9/6/2020).
“Alhamdulillah kemarin kita sudah ada rapat dengan menteri terkait, menteri perhubungan dan keuangan, nanti yang namanya Angkasa Pura akan digabungkan menjadi satu, di sana akan digabungkan juga dengan logistik-logistik udara yang ada keterkaitan,” ujar Erick.
Baca juga: Penerbangan Penumpang Ditangguhkan, AP II Kini Andalkan Angkutan Kargo
Mantan bos Inter Milan itu menyampaikan, hal tersebut sudah terjadi di beberapa negara lain. Misalnya di negara-negara Timur Tengah.
“Ini bagian dari efisiensi yang terjadi seperti yang kita lihat banyaknya di negara-negara Timur Tengah seperti Emirates atau Qatar yang sudah menyinergikan logistik udara dan juga service daripada airport-airportnya,” kata Erick.
Sementara itu, terkait Garuda Indonesia, Erick menjelaskan pihaknya telah menyiapkan langkah agar maskapai tersebur tetap bisa terbang. Salah satunya dengan merenegoisasi utang-utangnya.
“Khusus Garuda, ini kami enggak hanya mendapatkan (dana) talangan, tapi juga kami melakukan negosiasi total pada para lessor, kemarin dapat dukungan juga dari KPK untuk khususnya beberapa deal-deal yang terindikasi fraud terbukti itu kita enggak mau bayar lah karena itu indikasi fraud,” ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.