Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Pandemi, Industri Tambak Udang dan Es Batangan di Bangka Tetap Tumbuh

Kompas.com - 28/06/2020, 07:08 WIB
Heru Dahnur ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

BANGKA SELATAN, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 tak serta merta merontokkan sektor industri di Kepulauan Bangka Belitung.

Seperti tambak udang dan es batangan justru memerlihatkan tren pertumbuhan.

"Tambak udang dan es batangan sejauh ini tidak terdampak. Bahkan ada beberapa yang dalam proses tambah daya dan penyambungan baru," kata Manajer PLN UP3 Area Bangka, Chandra Afeli, saat monitoring pembangkit listrik di Pulau Lepar, Bangka Selatan, Sabtu (27/6/2020).

Baca juga: Perkebunan Topang Ekonomi Bangka Belitung di Tengah Pandemi Corona

Chandra menuturkan, tambak udang skala industri seperti dari jenis udang Vaname ada yang membutuhkan daya hingga 1,7 MW. Sementara tambak yang lainnya rata-rata dipasok sebesar 197 kVa.

Hingga saat ini di wilayah Bangka ada sekitar 90 lokasi tambak udang dengan sistem produksi dan penjualan yang sudah terbangun.

Sedangkan untuk industri es batangan rata-rata meminta daya di angka 240 kVa.

"Udang ini sebagai produk perikanan berdampingan dengan es batangan," ujar Chandra.

Demi keandalan pasokan listrik, kata Chandra, petugas disiagakan selama 24 jam untuk layanan industri prioritas.

Baca juga: Kementan Gencarkan Program Pupuk Bersubsidi, 3.000 Petani di Bangka Tengah Terima Kartu Tani

Selain itu ada generator bergerak atau kubikel mobile yang bisa dioperasikan dalam kondisi darurat.

Sedangkan kondisi berbeda terjadi pada sektor perhotelan dan smelter timah.

Dua sektor tersebut terdampak Covid-19 sehingga banyak yang minta pengurangan daya.

"Harapan kami pandemi segera berakhir karena banyak juga yang terdampak. Operasional mereka berkurang bahkan ada yang berhenti," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com