Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persaingan Antar-bank BUMN yang Jadi Sorotan Erick Thohir

Kompas.com - 04/07/2020, 12:39 WIB
Muhammad Idris

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut kinerja bank-bank BUMN yang dinilainya lebih banyak jago kandang. Selain itu, dia menyoroti persaingan antar-bank pelat merah (Himbara) pada segmen bisnis yang sama.

Mantan Presiden Inter Milan itu mencontohkan, Bank BNI seharusnya bisa mulai mengejar peningkatan international funding. Setiap bank BUMN diharapkan memiliki fokus bisnis masing-masing, bukan malah bersaing di segmen yang sama di dalam negeri. 

"Untuk BNI saya challenge, saya harap BNI menjadi source of international funding. Mohon maaf ini baru permikiran, saya tawarkan ke para direksi BNI, kalau BNI terus bersaing sama Bank Mandiri dan lain-lain apa bedanya? Saya harap BNI menjadi international banking kita," kata Erick seperti dikutip pada Sabtu (4/7/2020).

Erick menambahkan, saat ini BNI telah menapakkan kakinya di Hong Kong dan New York. Dia menginginkan, ketika perusahaan dalam negeri ingin mengakuisisi perusahaan asing, BNI bisa terlibat dalam pendanaannya.

Baca juga: Erick Thohir Beberkan Alasan Direksi BUMN Kerap Terbelit Kasus Korupsi

“Ketika banyak pengusaha akuisisi perusahaan luar negeri, di-support bank lokal dengan catatan dalam 3-4 tahun bisa di-refinance. Hal ini banyak sekali sekarang, apalagi banyaknya pengusaha Indonesia yang berupaya global. Ini yang kita harapkan,” kata dia.

Sementara Bank Tabungan Negara (BTN), lanjut Erick, menjadi bank yang fokus pada perumahan. BTN dapat berkolaborasi dengan BUMN perumahan hingga transportasi yang selanjutnya membentuk konsep transit oriented development (TOD).

Lalu, Bank Rakyat Indonesia (BRI) diminta bisa fokus untuk mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta Bank Mandiri fokus pada korporasi.

"Soal bank kan sebelumnya ada pemikiran holding-isasi, tapi saya berpikir berbeda. Saya harap bank-bank bersaing dengan sehat, tapi dengan segmen pasar yang jelas," ujar Erick seperti dikutip Antara.

Baca juga: Penasaran Berapa Harta Kekayaan Ahok?

“Saya harap bank-bank bersaing dengan sehat, tapi dengan segmen pasar jelas. Contohnya BTN, saya support dia menjadi bank fokus pada perumahan, apakah dengan konsep mendorong mereka bersinergi dengan KAI untuk TOD, atau (dengan) Perumnas,” kata dia lagi.

Perdanaan luar negeri sudah lazim dilakukan bank-bank BUMN China yang menyokong ekspansi perusahaan-perusahaan lokal mereka ke luar negeri.

“Contoh kemarin saya pelajari perusahaan di China jago tekstil dia akuisisi perusahaan chemical di Swiss yang bikin benangnya Nike. Itu diakuisisi oleh perusahaan China, funding pertama juga dari China,” ucap dia.

Gabungkan bank syariah BUMN

Erick juga mengatakan akan menggabungkan beberapa bank syariah pelat merah. Dia menargetkan hal tersebut bisa terwujud di awal 2021.

“Kita coba sedang kaji bank-bank syariah kita ini nanti kita coba merger. Insyaallah Februari tahun depan jadi satu, bank syariah Mandiri, BNI,” ujar Erick.

Baca juga: ICW Sebut Gebrakan Erick Thohir di BUMN Mulai Lenyap

Pemilik Grup Mahaka ini menjelaskan, penggabungan bank-bank syariah itu dilakukan agar memberi banyak pilihan bagi masyarakat dalam mencari pendanaan.

“Supaya tadi ada opsi-opsi pendanaan yang percaya bisnis syariah kita mesti buka itu. Namanya pendanaan macam-macam kan ada mahal, murah, syariah kita mesti welcome semuanya itu,” kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com