Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Diprediksi Menguat, Simak Saham Rekomendasi Hari Ini

Kompas.com - 09/07/2020, 08:28 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan bergerak menguat pada hari ini, Kamis (9/7/2020). Sebelumnya IHSG ditutup pada zona hijau dengan kenaikan 1,79 persen.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan penguatan IHSG hari ini terdorong oleh penguatan market global yang membayangi.

Namun, di negara bagian Florida di AS, kenaikan jumlah kasus Covid-19 membuat beberapa rumah sakit cukup kewalahan.

Baca juga: IHSG Diproyeksikan Melemah, Simak Saham Rekomendasi Hari Ini

“Indeks berpeluang konsolidasi menguat, padahal kalau saya lihat secara umumn harusnya marketnya agak sedikit khawatir, karena ada negara AS yang kekurangan tempat rawat inap di Florida,” kata Hans kepada Kompas.com, Kamis (9/7/2020).

Hans mengatakan, selain masalah kenaikan jumlah kasus Covid-19 yang menjadi sentimen negatif di pasar modal, rencana AS yang keluar dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) diprediksi akan mejadi masalah kedepannya.

Di sisi lain, bursa saham Eropa diprediksi akan bergerak positif karena rencana pemerintah memberikan subsidi bagi perusahaan yang mulai mempekerjakan kembali karyawannya serta berbagai stimulus lainnya seperti diskon makanan dan lain sebagainya.

Sentimen positif juga datang dari rencana Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang berencana maletakkan anggaran Rp 48,8 triliun untuk perbankan, dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional atau PEN.

Baca juga: IHSG Dibuka Menguat, Tembus 5.011,35

Saat ini ada 4 bank yang mengajukan klaim untuk dana talangan dalam program PEN untuk membantu sektor UMKM, yakni Bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) antara lain Bank BRI, BNI, Mandiri dan BPD Kaltimara.

“IHSG bisa menguat tapi pelaku pasar lebih baik realisasi profit dulu. Rencana pemerintah tersebut juga menjadi sentimen pasar, karena itu merupakan pertahanan terakhir perbankan,” tegas dia.

Hans memproyeksikan IHSG akan bergerak pada level support 5.000 sampai dengan 4.961 dan resistance pada level 5.080 sampai dengan 5.139.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com