Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rajin Beramal, Warren Buffet Sumbangkan Saham Senilai Rp 42 Triliun

Kompas.com - 09/07/2020, 10:40 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber Reuters

NEW YORK, KOMPAS.com - Miliarder asal AS, Warren Buffett telah menyumbangkan sekitar 2,9 miliar dollar AS saham Berkshire Hathaway Inc (BRKa.N) atau sekitar Rp 42 triliun (kurs Rp 14.500).

Sumbangan itu diberikan kepada empat badan amal keluarga dan Yayasan milik orang tajir nomor dua dunia, Bill Gates dan sang istri, Melinda Gates.

Mengutip Reuters, Kamis (9/7/2020), perseroan mengatakan, sumbangan tahunan ke-15 Buffett terdiri dari 15,97 juta saham Kelas B.

Baca juga: Warren Buffett Beli Perusahaan Energi Rp 142 Triliun, Transaksi Terbesar Berkshire Sejak Pandemi

Angka itu meningkatkan sumbangannya ke badan amal menjadi lebih dari 37,4 miliar dollar AS sejak Buffett, yang berusia 90 tahun pada 30 Agustus, mulai memberikan sahamnya di Berkshire untuk donasi pada 2006.

Empat perlima dari sumbangan diberikan kepada Gates Foundation. Sisanya jatuh ke Susan Thompson Buffett Foundation, dinamai untuk mendiang istri pertama Buffett, dan badan amal yang dijalankan oleh anak-anaknya Howard, Susan dan Peter, yakni Yayasan Howard G Buffett, Yayasan Sherwood dan Yayasan NoVo.

Sumbangan terbesar Buffett adalah 3,61 miliar dollar AS pada tahun 2019, ketika harga saham Berkshire melonjak tinggi.

Meskipun Buffett telah menyumbangkan 48 persen sahamnya di Berkshire, ia masih memiliki 15,5 persen saham dari konglomerat yang berbasis di Omaha, Nebraska.

Baca juga: Warren Buffett Belum Tertarik Borong Saham, Kenapa?

Menurut Forbes, Buffett masih menjadi orang kaya dengan total kekayaan sebanyak 71,4 miliar dollar AS, peringkat ketujuh di seluruh dunia.

Pendiri Amazon Inc, Jeff Bezos, berada di urutan pertama dengan 178,1 miliar dollar AS, sedangkan pendiri Microsoft Corp, Bill Gates, berada di urutan kedua.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com