Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkeu Siapkan Rp 10 Triliun Untuk Beri Pinjaman ke Daerah Lewat PT SMI

Kompas.com - 22/07/2020, 13:17 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bakal melakukan relaksasi prosedur penyaluran pinjaman melalui PT Sarana Multi Infrastruktur Persero (PT SMI) kepada pemerintah daerah.

Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu Astera Primanto Bhakti menjelaskan nantinya PT SMI akan menjadi perpanjangan tangan dari Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) sebagai penyalur pinjaman ke pemerintah daerah.

Pihaknya pun mengatakan, Kemenkeu telah menyiapkan anggaran Rp 10 triliun untuk program tersebut.

Baca juga: Kemenkeu Revisi Aturan soal Dana Pensiun, Ini Alasannya

"Selama ini pinjaman daerah melalui PT SMI yang prosedurnya mungkin memakan waktu agak lama saat ini kita lakukan relaksasi, tadinya rencananya melalui kami di DJPK, tapi nantinya praktiknya akan tetap di PT SMI," ujar Prima dalam video conference, Rabu (22/7/2020).

Prima menjelaskan, nantinya PT SMI akan melakukan proses uji kelayakan kepada pemerintah daerah yang melakukan pengajuan pinjaman, namun pihak DJPK yang akan mengarahkan serta mengawasi penyaluran pinjaman.

Prima pun berharap, pinjaman yang didapatkan oleh daerah dapat direalisasikan dengan proyek-proyek serta program yang telah ditetapkan dalam APBD 2020. Dengan demikian, harapannya perekonomian di daerah bisa terdongkrak.

"Kalau ada proyek-proyek atau program yang baik kalau misal sesuai dengan program yang ditetapkan pemerintah, bisa mengajukan ke PT SMI. Ini prioritas kita sebagai pendongkrak ekonomi daerah," jelas dia.

Adapun Staf Khusus Bidang Perumusan Kebijakan Fiskal Regional Candra Fajri Ananda mengatakan, sumber dana dari pinjaman tersebut bakal menggunakan Surat Berharga Negara (SBN) yang dibeli oleh Bank Indonesia (BI) dengan skema burden sharing.

Sehingga diharapkan pinjaman tersebut bisa disalurkan dengan skema yang sederhana dan tingkat bunga yang lebih rendah dari pasar.

"Pinjaman daerah nantinya aksesnya seharusnya gampang dan aturan jangan berbelit. Tingkat bunga mestinya lebih rendah dari capital market, sehingga daerah bisa mengakses sebesar-besarnya," jelas Candra dalam kesempatan yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com