Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemegang Saham BCA Setuju Akuisisi Rabobank

Kompas.com - 30/07/2020, 18:16 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pemegang saham PT Bank Central Asia Tbk menyetujui akuisisi PT Bank Rabobank International Indonesia dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari ini, Kamis (30/7/2020).

Nantinya BCA dan entitas anak, yakni PT BCA Finance berencana membeli masing-masing 3.719.069 dan 1 lembar saham dari para pemegang saham Rabobank.

"Hal ini mewakili 100 persen dari total saham yang telah ditempatkan dan disetor pada Rabobank," tulis BCA dalam keterangan resmi, Kamis (30/7/2020).

Baca juga: BCA Rogoh Rp 500 Miliar untuk Akuisisi Rabobank

Adapun total nilai rencana akuisisi akan mengacu kepada premium yang bersifat tetap sebesar 20,5 juta dollar AS ditambah dengan satu kali adjusted book value pada saat penyelesaian (closing) yang diperkirakan rampung pada September 2020.

Perseroan menyatakan, rencana akuisisi Rabobank ini tidak memberikan dampak material pada permodalan perseroan.

Kebutuhan pendanaan untuk rencana akuisisi telah dipersiapkan dari modal sendiri.

Setelah memperoleh persetujuan dari RUPSLB, selanjutnya BCA akan mengajukan permohonan izin-izin terkait rencana akuisisi Rabobank kepada Otoritas Jasa Keuangan.

"Diperkirakan proses akuisisi akan selesai pada kuartal III 2020," tulis BCA.

Baca juga: Akuisisi Rabobank, BCA Minta Restu Pemegang Saham Kamis Ini

Sebelumnya diberitakan, BCA berencana mengakuisisi PT Bank Rabobank International Indonesia dengan nilai akuisisi sementara Rp 500 miliar. Angka itu merupakan nilai keseluruhan, sudah termasuk premium 20,5 juta dollar AS.

Adapun nilai akuisisi final akan mengacu kepada nilai ekuitas Rabobank yang telah disesuaikan (adjusted equity) lalu ditambah premium yang bersifat tetap sebesar 20,5 juta dollar AS.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com