Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Terus Melonjak, RS BUMN Masih Bisa Tampung Pasien

Kompas.com - 10/08/2020, 15:18 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina Bina Medika IHC atau Pertamedika IHC selaku operator grup rumah sakit BUMN memastikan, seluruh rumah sakit yang dikelolanya masih bisa menampung pasien Covid-19.

Saat ini, Pertamedika IHC telah mengelola 35 rumah sakit di seluruh Indonesia. Dari 35 rumah sakit tersebut, kapasitas tempat tidur khusus untuk pasien Covid-19 berjumlah 1.930 tempat tidur.

“Sampai saat ini fasilitas kesehatan khusus tersebut masih bisa menampung pasien-pasien yang terkonfirmasi positif,” ujar Corporate Communication Manager Pertamedika IHC, Rachmi Ken Andarini kepada Kompas.com, Senin (10/8/2020).

Baca juga: Sri Mulyani: Gaji Ke-13 PNS Dibayarkan Hari Ini

Rachmi menambahkan, saat ini di RS yang dikelola Pertamedika IHC pun tak mengalami lonjakan pasien Covid-19. Namun, dia tak merinci berapa jumlah pasien Covid-19 yang saat ini tengah dirawat di RS yang dikelola Pertamedika IHC.

“Tingkat hunian perawatan di RS yang menangani Covid-19 tidak mengalami lonjakan,” kata Rachmi.

Rachi pun memastikan, seluruh pasien yang dirawat di seluruh RS Pertamedika IHC telah ditangani secara maskimal.

“Mereka juga telah ditangani dengan baik dan mendapat perawatan secara intensif dari tenaga medis kami,” ucap dia.

Baca juga: Raden Pardede: Penurunan Ekonomi Getarkan Dunia Usaha

Berdasarkan data dari pemerintah yang masuk hingga Minggu (9/8/2020) pukul 12.00 WIB memperlihatkan ada 1.893 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Penambahan itu menyebabkan total kasus Covid-19 mencapai 125.396 orang, terhitung sejak pasien pertama terinfeksi virus corona diumumkan pada 2 Maret 2020.

Adapun penambahan jumlah tersebut didapat dari hasil pemeriksaan 21.918 spesimen dari 8.992 orang yang diambil sampelnya dalam 24 jam terakhir.

Baca juga: Ada Gratis Ongkir, Belanja Buku Gramedia Kini Cukup Tunggu di Rumah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com