Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Karier Elon Musk, Sempat Bangkrut, Kini Jadi Orang Terkaya Kedua di Dunia

Kompas.com - 27/11/2020, 06:13 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pundi-pundi kekayaan CEO Tesla, Elon Musk, terus meroket seiring dengan keberlanjutan penguatan saham produsen mobil listrik itu.

Bahkan, kini Elon berada di posisi kedua orang terkaya dunia.

Mengacu pada data Bloomberg Billionare Index, kekayaan Elon saat ini mencapai 140 miliar dollar AS atau setara Rp 1.974 triliun (asumsi kurs Rp 14.100 per dollar AS).

Baca juga: Salip Bill Gates, Elon Musk Jadi Orang Terkaya Kedua di Dunia

Hal yang menakjubkan, pundi-pundi kekayaan tersebut berhasil didapat Elon tanpa sekali pun menerima gaji dari Tesla.

Pria yang dijuluki sebagai "Ironman" itu menolak untuk menerima gaji minimum 56.000 dollar AS setiap tahunnya.

Sumber kekayaan pria kelahiran Afrika Selatan itu utamanya berasal dari saham kepemilikannya di Tesla sekitar 20 persen, yang mana sejak awal tahun ini telah meroket hingga lebih dari 550 persen.

Kesuksesan yang diraih Elon saat ini berasal dari kerja keras sedari dini.

Dilansir dari Business Insider, Jumat (17/11/2020), sejak kecil Elon telah mempelajari coding, hingga akhirnya pada umur 12 tahun ia menjual game pertamanya seharga 500 dollar AS.

Sebelum memasuki usia 18 tahun, Elon pun memutuskan untuk pindah dari Afrika Selatan ke Kanada.

Baca juga: Elon Musk Kini Lebih Kaya dari Mark Zuckerberg, Ini Nilainya

Di negara tersebut, Elon melakukan berbagai pekerjaan serabutan, mulai dari penggali tanah, pemotong kayu, hingga pembersih ruangan di pabrik kayu.

Dari pekerjaan-pekerjaan tersebut, Elon mendapatkan upah sekitar 18 dollar AS per jam, yang mana pada tahun 1989 sudah cukup besar.

Elon melanjutkan perjalanannya dengan mengambil kuliah di Universitas Queens pada 1990.

Sembari kuliah, Elon tetap mencoba untuk mencari pemasukan dengan menjual bagian komputer atau komputer utuh.

"Saya bisa membuat sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan mereka dengan biaya yang lebih murah dibanding toko," ujar Elon, dikutip pada Jumat.

Baca juga: Siapkan Inovasi Baterai Tesla, Kekayaan Elon Musk Melonjak Rp 191 Triliun

Setelah lulus, pria kelahiran 49 tahun lalu itu melanjutkan studinya ke Stanford.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com